SIDOARJO | duta.co – Naluri anak, memang, tajam. Begitu mendengar kabar Graha Alquran, Gedung TPQ Al-Ikhlas sudah bisa dipakai Rabu (13/3/24) pagi, mereka pun kegirangan, sampai tak mau tidur malam.

“Anak-anak jam 12 malam sudah bangun. Ingin datang lebih awal, maunya usai salat subuh langsung ke TPQ. Padahal, jadwal ngajinya pukul 05.00 Wib,” demikian Ustadzah Nia, Kepala Taman Pendidikan Alquran Al-Ikhlas, Perumahan Graha Permata, Desa Sidorejo, Krian, Kabupaten Sidoarjo.

15 tahun lamanya, jelas Ustadzah Nia, anak-anak belajar mengaji dengan ‘ngemper’ di Masjid. Ini membuat standar belajar-mengajar mereka menjadi terbatas. “Belum lagi kalau hujan. Sekarang, insya Allah mulai tertata baik. Terima kasih atas jerih payah warga Graha,” tegasnya.

Bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sebesar Rp150 juta, seakan mengakhiri gedung yang mangkrak tersebut. “Selama ini memang memprihatinkan. Kemampuan warga juga terbatas. Tetapi niat warga patut kita apresiasi, semoga jadi jariyah tanpa henti,” jelas Mokhammad Kaiyis, Ketua RW-10 Perumahan Graha Permata.

Mewakili warga RW-10, Anggota Dewan Kehormatan PWI Jatim ini juga mengapresiasi bantuan (dana hibah) Pemprov Jatim. “Terima kasih Pemprov. Sehingga awal Ramadhan 1445 H ini, Graha Alquran bisa berfungsi. Juga kepada jajaran Ketakmiran Masjid Al-Ikhlas, Yayasan Bina Graha Al-Ikhlas serta seluruh panitia pembangunan, karena bersamaan dengan renovasi Masjid,” tambahnya.

Menurut Kaiyis, bantuan warga terhadap pembangunan TPQ, tidaklah kecil. Termasuk penyediaan tanah wakaf dari keluarga Pak Manshur, warga setempat. “Di tengah kondisi ekonomi masih megap-megap, ada saja yang mengirimkan bantuan, baik berupa duit maupun barang kebutuhan TPQ. Semoga Graha Alquran menjadi sentral pendidikan anak-anak,” pungkasnya.

Kangen Bu Khofifah

Soal problem anak dan remaja, Ketua Takmir Masjid AL-Ikhlas, Abdul Wahid ingin mendatangkan dai milenial yang bisa menyasar Gen-Z.

Menurutnya, usia milenial dan GenZ perlu mendapat perhatian khusus. Mengingat problem mereka yang kian kompleks dan beralih ke medan digital.

“Generasi tua sudah cukup mengaji bab hati bersama KH Ali Mustawa, pada minggu pertama setiap bulan. Ini sudah berjalan 5 tahun lebih,” jelasnya.

Sementara, Drs Didik Fanani, MPdI yang hadir dalam pembukaan TPQ AL-Ikhlas, masih ingat kehadiran Mensos RI Khofifah Indar Parawansa sebelum menjadi Gubernur Jawa Timur di Masjid Al-Ikhlas. “Kangen kehadiran Bu Khofifah. Ini menjadi penyemangat bagi ustadzah,” tegasnya.

Apalagi, tegasnya, pembangunan kamar mandi dan renovasi Masjid Al-Ikhlas berlangsung serentak bersama Graha Alquran TPQ Al-Ikhlas. “Keduanya menjadi legacy seumur hidup. Selain mengundang dai milenial, juga minta kehadiran Bu Khofifah untuk meresmikan,” usul Ustadz Didik. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry