TUBAN | duta.co – Tingginya intensitas curah hujan di sejumlah wilayah mengakibatkan meluapnya air sungai bengawan solo, lahan pertanian dan pemukiman warga terendam banjir. Data yang diterima duta dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, tercatat ada empat kecamatan yang terdampak banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji, Rabu, (13/3/24), mengatakan, tercatat ada delapan belas desa yang tersebar di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban terdampak banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

“Hingga saat ini ada empat wilayah kecamatan yang terdampak luapan air sungai bengawan solo, yakni Kecamatan, Rengel, Soko, Plumpang, Widang,” ungkap Kalaksa DPBD Tuban.

Lebih lanjut, Sutadji menjelaskan, Kecamatan Soko ada tiga desa yang terdampak banjir luapan air bengawan solo, yakni Desa Glagahsari, Kenongosari dan Sandingrowo. Kecamatan Plumpang, ada tiga desa, yaitu Desa Desa Kebomlati, Kedungrojo dan Klotok. Sedangkan, di Kecamatan Widang ada empat desa yaitu Desa Ngadipuro, Patihan, Simorejo dan Kedungharjo.

Sementara, Kecamatan Rengel kecamatan yang terluas yang terkena dampak banjir, tercatat ada delapan desa yaitu Desa Tambakrejo, Kanorejo, Ngadirejo, Karangtinoto, Sawahan, Rengel, Sumberejo serta Prambonwetan.

“Ada delapan belas desa yang tersebar di empat kecamatan, yang paling luas terdampak banjir luapan air bengawan solo yakni Kecamatan Rengel ada delapan desa, Kecamatan Soko dan Plumpang masing-masing tiga desa dan Widang ada empat desa,”

 

Kendati demikian, pria yang mendapatkan gelar doktor Sosiologi di Fisip Universitas Brawijaya ini juga menambahkan, saat ini wilayah yang terdampak luapan air bengawan solo mengalami tren penurunan, meski begitu ia mengakui ada sejumlah desa yang debit airnya masih tinggi.

“Kami berharap banjir segera surut, agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” harap Sudarmaji.

Salah seorang terdampak banjir asal Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang, Zubaidi (32), menyampaikan, akibat luapan air bengawan solo, tiga dusun terkena banjir. Banjir mulai tiba dan masuk kawasan pemukiman warga Desa Kebomlati pada Minggu 10 Maret 2024 kemarin. Namun, hingga saat ini banjir tidak kunjung surut dan bahkan semakin tinggi.

“Ada tiga dusun yang terdampak di Desa Kebomlati, ketinggian air bervariasi mulai setinggi lutut orang dewasa hingga sekitar satu meter lebih. Selain rumah warga, hektaran lahan pertanian di Desa Kebomlati,” pungkasnya (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry