Keterangan foto Ridho

SURABAYA | duta.co – Di sepanjang jalan protokol Provinsi Jawa Timur, bertebaran banner ‘Ibu Khofifah’, Gubernur Jatim periode 2019 s/d 2024, alias perempuan (pertama) yang memimpin provinsi bagian paling timur pulau Jawa ini.

Bermacam-macam cara orang menumpahkan kerinduannya. Ada yang bertuliskan ‘Kami menunggu ibu kembali di Pilgub Jatim yang akan datang’. “Memang mayoritas warga Jatim menginginkan Ibu Khofifah tampil kembali. Saya yakin tingkat kepuasan warga Jatim di atas 80%,” demikian seorang Kepala Desa di Sidoarjo kepada duta.co, Senin (4/3/24).

Menurut Kades ini, kemenangan Prabowo-Gibran tidak lepas dari sosok besar Khofifah Indar Parawansa. Di Jawa Timur, katanya, Capres nomor urut 2 itu bisa mendulung suara 66,37% dalam real count KPU per Senin 4 Maret 2024. “Suara masuk sudah 84.40% per hari ini. Artinya sudah 101841 dari 120666 TPS yang sudah direkam KPU. Prabowo-Gibran 66,37%  dan itu tidak lepas dari sosok besar Khofifah,” tegasnya.

Khofifah sendiri saat menghadiri silaturrahim kebangsaan bersama Prabowo di  Hambalang mengatakan, bahwa, Jatim merupakan jantung kemenangan Prabowo- Gibran. Ketua Umum  PP Muslimat NU itu menyampaikan hal tersebut pada Sabtu, (2/3/2024) siang.

Dalam “Silaturrahmi Kebangsaan” bersama Prabowo Subianto ini, Khofifah Indar Parawansa, ditemani duetnya saat memimpin Jatim, Emil Elestianto Dardak, perwakilan relawan Pragrib Jatim, Tim Kampanye Daerah (TKD) Pragib Jatim, ratusan Kiai, Ulama, pengurus serta Ketua PW  Muslimat NU se Indonesia.

Tampak hadir di acara kali ini, Dedi Mulyadi, caleg DPR RI Jawa Barat yang kembali lolos ke Senayan, KH Asep Syaifuddin Chalim, pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah, Pacet Mojokerto, Gus Miftah Maulana Habiburrahman, Prof Dr Ali Masykur Musa, Jenderal Purn Syafrie Syamsudin, Jenderal Purn TNI Dudung Abdurrahman, DPR RI, Dewan Penasehat PP Muslimat NU Nyai Hajjah Mahfudhoh, Pimpinan JKSN Jateng Kiai Adnan, Ketua TKD Jatim Boedi Prijo Suprayitno, dokter Jibril spesialis jantung, anggota DPR RI, Sudiyono, dan Prasetyo Hadi, Laksamana  Madya TNI Purn Didik Herdiawan, serta Marsekal Purn Bambang Eko.

Acara diawali pembacaan ayat suci Alquran, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan Subbanul Wathon, kemudian dilanjutkan pembacaan istighosah yang dipimpin KH Asep Syaifuddin Chalim.

Sebelum Khofifah memberi sambutan, terlebih dahulu diputarkan video  perjalanan relawan TKD Jatim menjadikan Jawa Timur sebagai jantung kemenangan Prabowo- Gibran. Diiringi teriakan lanjutkan dua periode Gubernur Jatim, dan tepuk tangan hadirin Khofifah memulai sambutan dengan joke segar.

“Kalau di pusat ada  Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, dan ada Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, maka jika digabungkan maka lengkap sudah, akan menjadi Prabowo Subianto, yang dua hari mendapat anugerah pangkat Jenderal Kehormatan.  Insya Allah beliau akan  memimpin Indonesia menjadi  Presiden RI ke-8,” ujar Khofifah disambut riuh hadirin.

Khofifah tak lupa membeber perjalanan TKD Jatim, bersama relawan Muslimat NU, para Kiai, dan relawan lainnya, menggaet para pekerja se Jatim, pedagang pasar,  UMKM, pengobatan gratis di kampung-kampung dan korban banjir meraih simpati masyarakat luar biasa hingga mencapai  lebih 66 persen.

Termasuk program khataman Alquran sejak sebelum Pemilu, hari tenang, dan sampai saat ini masih dilangsungkan oleh ibu-ibu Muslimat se Jawa Timur. Ini demi mengawal Indonesia agar selalu dijaga dan dilindungi Allah SWT. “Insya Allah di hari tenang saja,  khataman Alquran di Jatim sudah merampungkan 64.500 kali khatam,” ujarnya.

Tak lupa Khofifah mengucapkan  terima kasih  atas perjuangan  relawan yang luar biasa. Bukan hanya mengantarkan kemenangan tapi diharapkan akan terus mengawal dan menjaga perjalanan  pemerintahan dan kesuksesan. Khofifah mengingatkan bahwa tradisi NU sesuai amanat guru besar NU adalah tradisi  membaca solawat. Saat sholawat  akan memberikan kesejukan dan ketentraman.

“Betapa ketika Nabi Muhammad  SAW memimpin  kota Yatsrib, atau sekarang dikenal kota  Madinah, yang saat itu beragam strata dan status sosial, suku, beragam agama  mereka tetap hidup  rukun dan harmoni. Bukankah suasana seperti itu yang kita harapkan untuk Indonesia aman tenteram damai,”   tegas Khofifah. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry