DIGITALISASI : Salah satu mitra Grab yang terus berkembang setelah beralih ke digital di tengah pandemi covid-19 yang berdampak besar pada sector perdagangan, kuliner dan jasa. (duta .co/dok)

SURABAYA | duta.co – Usaha Mikro Kecil  dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Jawa Timur (Jatim). Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, terdapat lebih dari 6,8 juta UMKM yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan 95% di antaranya merupakan usaha berskala mikro.

Wakil Gubernur  Jatim Emil Dardak mengatakan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi di Jatim capai 50 persen. Karenanya kontraksi ekonomi di Jatim tertahan dengan eksistensi UMKM yang masih bisa survive. Sebagai gambaran, kuartal I  ekonomi  Jatim masih bisa tumbuh 3 persen, dan kuartal II minus 5,9 persen.

“Kenyataan tersebut masih lebih baik dari rata-rata nasional. Karenanya kita berupaya semaksimal mungkin membantu UMKM agar bisa tetap eksis dan memenangkan persaingan. Digitalisasi UMKM solusi dari semua itu. Untuk itu kita siap bekerjasama dengan banyak pihak termasuk Grab memacu UMKM bertahan dan mengembangkan usaha,” jelas Emil dalam peluncuran program #TerusUsaha Grab di Jatim, Selasa (18/8/2020) secara streaming.

Emil menambahkan saat ini  dari 6,8 juta UMKM yang tersebar di 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur dengan 95% di antaranya merupakan usaha berskala mikro belum semuanya mengaplikasikan konsep digital.

“Grab dengan platform dan konsep yang dimilki, sangat bermanfaat buat UMKM. Harapannya UMKM bisa tetap eksis dan berkembang meski dalam masa sulit,” jelasnya.

Salah satu pelaku UMKM Digital yang sukses bertahan bahkan berkembang yakni Sumarni (42 tahun). Pemilik Toko Jaya Merr ini pun bergabung menjadi mitra agen GrabKios untuk menambah jenis layanan yang bisa ia berikan bagi pelanggan, terutama layanan finansial dan digital.

“Menjadi agen  GrabKios mudah dan hanya perlu modal HP bisa langsung mengerti sejak pertama kali menggunakannya. Warung saya tidak hanya menjual kebutuhan harian, tapi sekarang bisa melayani pembelian pulsa, token listrik, pembayaran tagihan dan jadinya, tambah ramai. “

Sumarni mengaku saat pandemi, ketika banyak warung yang bangkrut, warung saya ini pun terselamatkan karena adanya produk digital karena layanan transfer uang jadi meningkat dua kali lipat karena banyak orang yang takut pergi ke bank. Saya bisa mempertahankan karyawan satu-satunya yang sudah membantu sejak pertama kali membuka usaha.

“Namun, saya tetap perlu melakukan usaha keras untuk tetap dipercaya oleh pembeli dengan selalu ramah dan melayani dengan baik, seperti tetap melayani pelanggan yang ingin membeli token listrik pada jam berapapun. Dengan mengandalkan teknologi, saya bisa bertahan dan  bisa terus membiayai kuliah anak dan mulai menabung emas dari smartphone,” jelasnya.

Tahun lalu, Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics telah merilis sebuah studi yang menunjukkan kontribusi ekonomi pekerja lepas dan UMKM melalui platform digital Grab yang mencapai Rp8,9 triliun di Surabaya.

Studi lain yang dilakukan di bulan Januari 2020 di Kota Surabaya dirilis dan menemukan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab, serta meningkatkan kualitas hidup mitra sebesar 15%.

Stella Kusumawardani, Economist, Tenggara Strategics, mengungkapkan bahwa pertumbuhan sektor gig economy memiliki peran yang besar kepada ketahanan ekonomi. “Hasil riset, terlihat manfaat langsung dirasakan sektor gig economy. Kami percaya Grab dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan kembali perekonomian yang terkena dampak negatif pandemi. Kita sudah melihat bukti bahwa gig economy mampu memberikan kontribusi yang besar pada 2019 lalu. Hal ini bisa terjadi jika masyarakat lebih memanfaatkan teknologi dan mulai bertransformasi digital dalam sebuah ekosistem yang baik,” jelasnya.

Halim Wijaya, Head of East Indonesia Grab Indonesia, menjelaskan bahwa program #TerusUsaha merupakan komitmen Grab guna mendukung ketahanan dan percepatan digitalisasi UMKM. Selama pandemi, lebih 150.000 mitra UMKM baru Grab. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry