SURABAYA | duta.co – Sampai hari ke-9 PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Surabaya Raya, hasil sementara belum mengembirakan. Meski begitu, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak belum berani menyatakan bahwa pemberlakuan PSBB gagal.

Alasannya, belum ada parameter ilmiah yang dapat dijadikan sumber untuk menyatakan PSBB gagal. “Hingga hari ke-9 PSBB, onside gejala ada jeda waktu sehingga tak bisa dilihat hasilnya sekarang. Parameternya belum ilmiah,” ujar Emil Elistianto Dardak saat presscon sebaran covid-19 di Jatim di gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (7/5/2020).

Berdasarkan update per 7 Mei 2020, kata Emil kasus yang terkonfirmasi positif di Jatim bertambah 45 kasus, sehingga jumlah total kasus positif covid-19 menjadi 1.265 kasus. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 918 orang (72,57%) masih dirawat, 210 orang (16,60%) sembuh dan 137 orang (10,83%) yang meninggal dunia,” katanya.

Masih Kurang Disiplin

Sementara untuk rincian penambahan yang terkonfirmasi positif hari ini, berasal dari Kab Bangkalan 3, Kota Batu 1, Kota Pasuruan 3, Kab Lumajang 1, Kab Gresik 1, Kab Probolinggo 1, Kab Malang 3, Kota Malang 1, Kab Lamongan 2, Kab Magetan 2, Kab Jombang 1, Kab Madiun 1, Kab Sidoarjo 12, Kab Kediri 1, Kab Pacitan, Kab Pasuruan 2, Kota Surabaya 6, dan Kab Bojonegoro 3.

“Hari ini yang terkonversi negatif (sembuh) bertambah 5 orang yaitu 2 dari Lumajang, 1 dari Nganjuk, 1 dari Tuungagung dan 1 dari Tuban. Tapi kita juga turut berduka karena yang meningggal bertambah 5 orang yaitu 1 dari Lamongan, 1 dari Magetan, 2 dari Sidoarjo dan 1 dari Surabaya,” bebernya.

Diakui Emil, tiga daerah yang memberlakukan PSBB kasus yang terkonfirmasi masih terus bertambah khususnya di Kota Surabaya hari ini bertambah 6 sehinggga akumulasinya menjadi 592 kasus. Kemudian Kab Sidoarjo bertambah 12 sehingga akumulasinya menjadi 152 kasus, dan Kab Gresik bertambah 1 sehingga totalnya menjadi 37 kasus yang positif covid-19.

“Tiga daerah itu kalau ditotal sebanyak 776 kasus atau hampir separo lebih dari total kasus yang terkonfimasi positif covid-19 di Jatim yang mencapai 1.265 kasus. Kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi aturan menjadi kunci keberhasilan PSBB,” tegas mantan Bupati Trenggalek ini.

PDP Mulai Landai

Sementara untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lanjut Emil, bertambah 163 kasus, sehingga totalnya menjadi 3.802 kasus di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.833 orang masih diawasi, lalu 1.614 orang sudah tidak diawasi dan 355 orang yang meninggal dunia,” katanya.

Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) bertambah 152 kasus, sehingga akumulasinya menjadi 20.759 kasus di seluruh Jatim. “Dari jumah tersebut, sebanyak 4.853 orang masih dipantau, lalu 15.834 orang sudah tidak dipantau dan 72 orang lainnya meninggal dunia,” jelas Emil.

Masih di tempat yang sama, ketua gugus kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menambahkan berdasarkan kalkulasi matamatika, penambahan kasus konfirmasi positif setiap hari di daerah yang memberlakukan PSBB masih terus bertambah. Artinya infeksi virus corona disease 2019 ini sangat infeksius khususnya di Kota Surabaya.

Sementara untuk kasus PDP, day per day mulai melandai, khususnya di Sidoarjo dan Gresik, tapi kasus ODP nya masih cukup tinggi. Sebaliknya, untuk Kota Surabaya PDP masih tinggi penambahannya dan  ODP justru turun.

“Artinya angka penularan, Sidoarjo dan Gresik kegiatan pemantauan selama PSBB berjalan baik. Sedangkan Kota Surabaya yang konfirm turun, PDP naik dan ODP turun, sehingga perlu upaya lebih agresif lagi. Angka kematian di Surabaya juga cukup ekstrem, begitu juga untuk Sidoarjo dan Gresik sehingga perlu menjadi perhatian kita bersama. Jadi angka penularan dan angka kematian masih tinggi sehingga ini membuktikan virus ini sangat infection,” ungkap Joni.

Berdasarkan kalkulasi matematika dengan rumus V, kata dirut RSUD dr Soetomo maka prediksi puncak kasus covid-19 di Jatim masih sebulan lagi. “Makanya kami minta upaya-upaya lebih agresif, sosial distancing, physical distancing, pakai masker saat di luar rumah. Bahkan kalau perlu rapid test di setiap kabupaten/kota lebih digalakkan supaya tracingnya bisa lebih massif dan isolasinya ditingkatkan,” jelasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry