BANTUAN : Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Syaifullah didampingi dari Inspektorat dan Camat Grujugan usai memberikan Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT) di Desa Taman Kecamatan Grujugan (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co – Penataan relokasi pedagang di Pasar Induk Bondowoso ditunda hingga Covid-19 mereda. Termasuk, di dalamnya tentang pemindahan pedagang sore khususnya daging ayam ke lantai dua.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso Syaifullah usai memberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Taman Kecamatan Grujugan Bondowoso.

“Konsep Pak Kapolres dan Pak Dandim kemarin bersama kita ini, geliat ekonomi biarkan dulu. Seperti penataan pasar kemarin itu, kita berhentikan dulu. Jangan nata sekarang,” ujarnya Rabu (22/04) kemarin.

Kebijakan pemindahan Lanjutnya, pedagang ayam ke lantai dua juga ditunda dulu. Saya sampaikan ke Pak Bupati. Karena yang tau keamanan kan Pak Kapolres. Karena seperti ini mudah disulut.

Selain itu, ia juga menerangkan penataan pasar itu tidak bisa serta merta dilakukan namun perlu melibatkan stakeholder. Dan di sisi lain yang paling penting sebelum melakukan penataan pasar haruslah representatif dulu.

“Saya masih mencoba mengkaji, saya minta Kadiskoperindag kemarin coba kaji fasilitas itu benar tidak untuk ayam di atas. Jangan sampai kebijakan ini  tak pro rakyat yang paling penting duduk bersama,”pungkasnya.

Karena sebelumnya, sosialisasi penertiban pedagang sore di Pasar Induk Bondowoso diwarnai dengan adu mulut hingga teriakan histeris pedang Selasa (21/4).

Sejumlah pedagang ayam yang hendak diminta kembali berjualan di lantai dua, menolak bahkan sempat adu mulut dengan para petugas gabungan yang tediri dari Mantri Pasar, Satpol PP, dan pihak Kepolisian.

Salah seorang pedagang daging ayam, Endang, mengatakan, pedagang daging ayam menolak dipindah karena berjualan di lantai dua  justru membuat pendapatan mereka menurun. (yon)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry