MENINJAU. Mas Pj didampingi Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya SE MM saat meninjau Pelatihan Kue Kering, Kamis (21/3/2024). (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Pj Wali Kota Mojokerto Muhammad Ali Kuncoro S.STP MSi yang lekat disapa Mas Pj, didampingi Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo ATD MM, meninjau langsung Pelatihan Kue Kering di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Mojokerto, Jalan Kebonagung, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajuritkulon, Kamis (21/3/2024).

Mas Pj juga berinteraksi dan berdialog dengan peserta pelatihan. Terungkap bahwa mayoritas peserta merupakan eks buruh Pabrik Rokok (PR) Bokormas.

PR Bokormas sejak dua tahun lalu tutup dan tidak beroperasi lagi. Eks buruhnya yang berjumlah ratusan menambah pundi-pundi pengangguran. Bahkan, tidak beroperasinya PR Bokormas ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Kota Mojokerto terjun bebas.

Berdasarkan data BPS Kota Mojokerto, aktivitas ekonomi kota Mojokerto tahun 2023 tumbuh positif 2,79 persen. Angka ini lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang sebesar 5,56 persen.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Ani Wijaya SE MM menjelaskan, pelatihan dilakukan untuk menumbuhkan wirausahawan baru karena banyak peserta pelatihan yang terdaftar di Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Selain itu juga banyak yang eks buruh pabrik rokok.

“Kita sudah data di tahun 2023, mereka (peserta pelatihan) itu peminatannya minta diajari bikin kue kering. Ya daripada kita kasih skill yang mereka tidak ada minat dan tidak benar-benar dilakoni, lebih baik kita turuti keinginan mereka,” ujarnya.

Pelatihan diikuti oleh 50 orang peserta, terdiri dari 27 peserta dari eks buruh pabrik rokok Bokormas, dan 18 peserta dari data P3KE. Selain itu, sebanyak 10 peserta merupakan Pokir anggota dewan dan lima peserta merupakan warga kota yang mendaftar melalui link bit.ly.

“Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, Kamis, Jumat, dan Sabtu,” imbuhnya.

Sedangkan narasumber adalah Chef Ferry Gunawan dari Olivia Bakery. “Nantinya peserta pelatihan jadi mitra kerja Olivia Bakery. Kalau Olivia dapat order besar, sebagian ordernya dapat dikerjakan oleh peserta pelatihan ini. Dikerjakan di sini (Gedung PLUT) juga gak apa-apa,” tandasnya.

Lebih jauh Ani mengatakan, peserta pelatihan nantinya tidak hanya diajari membuat kue tapi juga diajari untuk mendapatkan modal. “Kita bekerja sama dengan banyak lembaga, baik lembaga bank maupun non bank,” ungkapnya.

Nah, salah satu lembaga yang non bank ini adalah Pegadaian. “Pegadaian itu punya program namanya Ultra Mikro Syariah. Itu bisa utang sampai 10 juta tanpa jaminan. Sewa modalnya, bahasanya, 0,4% per bulan. Kecil banget kan 0,4%, sekadar biaya administrasi,” katanya.

Tidak hanya itu, peserta nantinya juga akan difasilitasi untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan akan dihubungkan dengan Dinas Kesehatan untuk mendapatkan sertifikat PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga).

“Terus nanti kita ajari menghitung harga pokok penjualan sama harga jual. Juga nantinya diajari buat WA bisnis dan Instagram bisnis agar bisa jualan sendiri,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry