SURABAYA | duta.co – Musim pancaroba selalu identik dengan kenaikan kasus DBD seperti yang terjadi di Jepara, Jawa Tengah. Kasus demam berdarah di Indonesia adalah endemik yang sering terjadi dan jumlahnya selalu di atas 70 ribu kasus tiap tahunnya.

Sekolah sebagai salah satu titik penyebaran penyakit akibat virus dan nyamuk masih menggunakan cara konvensional untuk mengusir nyamuk yaitu dengan obat nyamuk semprot berbahan kimia dan aerosol. Selain paparan aerosol dan DEET ini bahaya untuk manusia terutama anak-anak, juga terbukti tidak efektif kecuali dilakukan tiap hari.

Menurut Kepala Peneliti Harvard University, T.H. Chan School of Public Health, Chensheng Lu, paparan insektisida secara rutin pada anak-anak berhubungan langsung dengan kanker darah dan limfoma di kemudian hari.

Dalam menghadapi ancaman ini, penting bagi komunitas untuk bersatu dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat.

BerryC, produk asal Malaysia yang aktif memasok produk rumah tangga sejak 2020, memperhatikan kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak, dengan serius.

Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), BerryC memberikan puluhan mesin fogging dan Mosquito Repellent Fogging kepada sekolah di Surabaya seperti SMA Montessori School, IPH School, Cordova Islamic School, Al-Azhar, dan KB-TK Benih Kasih.

“BerryC adalah produk family friendly dari Malaysia pilihan Mama pintar. BerryC Mosquito Repellent Fogging merupakan teknologi yang berbeda dari fogging DBD yang beracun karena BerryC fogging berbahan natural. Fogging BerryC melapisi ruang kelas di sekolah, kantor, rumah atau mobil dengan essential oil yang aman bagi anak-anak tapi dibenci oleh nyamuk dan serangga,” ujar Ali Gunawan, Marketing Manajer BerryC Indonesia, Jumat, (8/3/2024).

Ali menerangkan, dengan metode semprot asap berbasis peppermint dengan prosedurnya cepat maka aman bila terhirup dan produk ini terbukti membunuh virus Covid-19 serta Flu Singapore.

“Bakteri dan larva nyamuk serta mengurangi populasi nyamuk secara siginifikan sesuai hasil uji lab IPB, SIG dan G-Micro,” tambahnya.

Langkah pemberian mesin fogging secara cuma-cuma ini diharapkan dapat membantu mengedukasi sekolah, orang tua dan publik tentang cara yang lebih bijak dan aman untuk mengurangi risiko penularan DBD dan berbagai penyakit menular yang umum terjadi di lingkungan sekolah.

Program bagi-bagi BerryC Fogging ini masih berlangsung hingga akhir Maret 2024 dan diharapkan bisa terserap ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia. (gal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry