PROFESOR TITO: Kapolri Jendral Tito Karnavian (dua kanan) saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian di bidang Penanganan Terorisme, di Auditorium STIK, Kamis (26/10). twitter

JAKARTA | duta.co – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan orasi ilmiah setelah dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Kepolisian Studi Kajian Strategis Kontra Terorisme di STIK atau PTIK. Dia menyebutkan, saat ini Pulau Jawa memang menjadi sasaran tepat atau sasaran empuk bagi para teroris.

Dalam pemaparannya, Tito memaparkan kajian penelitiannya soal terorisme. “Jawa ada 140 juta penduduk saat ini merupakan hutan belantara manusia dan ini adalah sangat ideal untuk urban warfare, perang kota,” tutur Tito di Aula Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2017).

Mantan kepala BNPT itu mengakui sulitnya melakukan penindakan terhadap para pelaku teror. “Anggota kami susah untuk mengejar mereka. Karena berbaur dengan masyarakat biasa dan kami tidak bisa membedakan mana yang teroris mana yang bukan,” ujarnya.

Mantan Kadensus 88 itu juga merasa tak terima atau tak setuju jika para pelaku teror atau para terorisme ini mengatasnamakan Islam. “Mereka bukan Islam. Bahkan, Islam pun dihancurkan oleh mereka. Sehingga salah jika mengaitkan teroris dengan Islam,” ujarnya.

Kapolri Jendral Tito Karnavian dikukuhkan menjadi Acara pengukuhan ini dilakukan dalam sidang Senat Terbuka dipimpin Gubernur selaku Ketua STIK PTIK Irjen Pol Remigius Sigid Tri Harjanto. Pernyataan pengukuhan dilakukan oleh Irjen Pol Iza Fadri seaku perwakilan guru besar pada senat akademik.

Dalam acara ini hadir Menristek Dikti Mohammad Nasis, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Jaksa Agung HM Prasetyo. Juda hadir Ketua DPR RI Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry