WAJAH DIPERBAN: Penyidik KPK Novel Baswedan mengacungkan jempolnya saat tiba untuk menjalani perawatan di RS Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta pusat, Selasa (11/4). Cangkir tempat air keras disita dan TKP penyerangan Novel di dekat rumahnya, Jalan Deposito RT 03 RW 10 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

JAKARTA | duta.co – Setelah 20 hari menjalani perawatan di rumah sakit Singapura, perkembangan kesehatan penyidik senior KPK Novel Baswedan semakin membaik.

“Untuk mata sebelah kiri mulai nampak kornea hitam hidup tapi lambat,” ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Rabu (3/5/2017).

Kornea yang mulai nampak di mata kiri Novel disebabkan sudah terdapat suplai tekanan darah dan oksigen.  “Pada mata kiri suplai darah dan oksigen baru mulai ada,” katanya.

Febri mengatakan, menurut dokter yang menangani perawatan Novel, diperlukan kesabaran untuk pemulihan mata kiri. Keseimbangan pemberian obat untuk pemulihan mata kiri Novel pun perlu diperhatikan.

Sebab, ada efek samping yang ditimbulkan. Terlebih saat ini penumpukan kalsium pada selaput mata kiri Novel mulai berkurang karena pemberian obat yang seimbang. “Beberapa jenis obat mulai dikurangi. Namun diseimbangkan dengan tambahan obat tetes mata yang lain,” terangnya.

Sementara itu, sudah ada perkembangan yang baik untuk mata kanan Novel. Febri berharap terdapat pertumbuhan kornea yang signifikan pada mata kanan Novel dalam kurun waktu 2 minggu.

Febri menyampaikan, keluarga Novel terus berharap pelaku dapat segera diungkap. Keluarga juga berharap polisi menangkap otak dari kasus penyiraman air keras tersebut. “Pihak keluarga dan tentu saja KPK berharap pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyerangan ini dapat segera diungkap,” ucapnya. net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry