Kepala KPPN regional Blitar, Arinto Sujatmono, jumpa pers kinerja APBN 2024 secara daring,Kamis, (29/2/24)(FT/IST)

BLITAR | duta.co – Upaya tetap menjaga serta sebagai wujud sinergi dan kolaborasi yang kuat dalam mengantisipasi risiko, unit Kementerian Keuangan regional Blitar (KPPN) menggelar konferensi pers, Kamis, (29/2/24), mengenai Kinerja APBN Regional Blitar sampai periode bulan Januari 2024. Kinerja APBN yang tetap positif di awal tahun ini menjadi modal baik untuk menjalani tahun 2024.

Kepala KPPN Blitar, Arinto Sujatmono, dalam konferensi pers menyampaikan, realisasi pendapatan mencapai sebesar Rp172,1 miliar, sedangkan realisasi belanja tercatat sebesar Rp834 miliar atau sebesar 14,2% dari pagu belanja.

“Kinerja belanja dan kinerja pendapatan menunjukkan trend yang positif dibandingkan tahun sebelumnya.Kondisi ini menjadi modal penting untuk tetap menjaga perekonomian regional Blitar tetap kuat,” jelas Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Blitar, Arinto Sujatmono, pada konferensi pers APBN kota Regional Blitar periode data s.d. 31 Januari 2024 di Blitar, yang dilaksanakan secara daring dan dihadiri semua pegawai dan stakeholder.

Masih kata Arinto Sujatmono, kinerja belanja realisasi belanja negara sampai dengan akhir Januari 2024 mencapai Rp834 miliar atau sebesar 14,2% dari pagu belanja, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar 7% dari pagu belanja. Realisasi tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp67,6 miliar atau 4,92% dari pagu alokasi anggaran, dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp766,4 miliar atau 17,02% dari pagu alokasi anggaran.

Lebih jelas, Arinto Sujatmono merinci, realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp33,9 miliar atau 5,1% dari alokasi anggaran, realisasi belanja barang sebesar Rp22,3 miliar atau 4,33% dari alokasi anggaran,belanja modal sebesar Rp47,8 juta atau 0,03% dari alokasi anggaran serta belanja bantuan sosial sebesar Rp11,3 miliar atau 56,11 dari alokasi anggaran.

Sementara Realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa terdiri dari dana bagi hasil sebesar Rp1 miliar atau 0,7% dari alokasi anggaran, dana alokasi umum sebesar Rp412 miliar atau 14,88% dari alokasi anggaran,dana transfer khusus sebesar Rp101 miliar atau 9,62% dari alokasi anggaran, dana desa sebesar Rp252,3 miliar atau 52,83% dari alokasi anggaran. Untuk dana insentif fiskal dianggarkan sebesar Rp60,9 miliar namun masih belum terdapat realisasi.

“Kinerja pendapatan realisasi pendapatan negara untuk regional Blitar sebesar Rp172,1 miliar, meningkat Rp63,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp108,2 miliar. Komponen pendapatan tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp119,5 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp52,6 miliar,” ungkap Arinto Sujatmono.

Selain itu, penerimaan perpajakan yang bersumber dari penerimaan pajak terdiri dari pajak dalam negeri sebesar Rp119,5 miliar dan pajak perdagangan internasional sebesar Rp1,14 juta. Pajak dalam negeri terdiri dari pajak penghasilan sebesar Rp34,2 miliar, pajak pertambahan nilai sebesar Rp51,06 miliar, Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) sebesar Rp342,4 juta, Cukai sebesar Rp30,47 miliar dan pajak lainnya Rp3,36 miliar.

“Dan pajak perdagangan Internasional terdiri dari Bea Masuk sebesar Rp1,14 juta. Penerimaan negara bukan pajak terdiri dari PNBP lainnya sebesar Rp9,92 miliar dan pendapatan badan layanan umum sebesar Rp42,74 miliar,” pungkas Arinto Sujatmono.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry