SURABAYA | duta.co – Setelah sempat diundur hingga dua kali, agenda Lomba Karya Jurnalistik yang diadakan Perhimpunan Hotel & Media Indonesia akhirnya masuk ke babak penilaian.  Hasilnya, 14 karya dinyatakan lolos oleh dewan juri yang terdiri dari Imung Mulyanto, jurnalis senior Kota Surabaya, dan Donny Maulana, praktisi komunikasi dari perguruan tinggi.

Menurut Imung, seluruh karya yang masuk totalnya ada 27 judul. Dari hasil penyaringan dewan juri, akhirnya terpilih 14 karya yang masuk babak final, dan hasilnya akan diumumkan pada Selasa (27/2/2024).

“Panitia sudah menetapkan tulisan minimal 500 kata. Ini saringan awal, dan memang ada beberapa peserta yang tidak memperhatikan ketentuan ini,” tegas pemrakarsa sebuah televisi lokal Surabaya ini.

Lebih lanjut Imung mengapresiasi, karena jenis karya yang masuk fokusnya beragam. “Tidak hanya pada benda-benda bernilai sejarah. Tetapi ada yang bercerita tentang pasar dan juga kuliner tradisional yang patut dicicipi wisatawan ketika sedang liburan di Surabaya,” tutur penulis beberapa judul buku ini.

Dalam evaluasinya, Imung mengakui beberapa karya masih lemah literasi. “Untuk tulisan yang berkaitan dengan benda bersejarah misalnya, mestinya ditambahkan komentar arkeolog. Lebih lengkap lagi bila ada komentar pengunjung, kesan mereka tentang objek wisata yang mereka kunjungi itu,” pesannya.

Terpisah, Arief Rahman, Ketua Umum DPP PHMI menandaskan bahwa agenda Lomba Karya Jurnalistik ini sebagai upaya turut mendukung pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Pahlawan ini.

Karena itu pula, lomba yang baru pertama kalinya diadakan PHMI ini mengangkat tema ‘Surabaya Tourism Hidden Gem’. “Kami yakin banyak sisi menarik Surabaya yang belum banyak diketahui masyarakat. Dan upaya jurnalis dalam menggali potensi-potensi itu diharapkan makin banyak menarik perhatian masyarakat luar kota hadir ke Surabaya,” paparnya.

Dan target berikutnya, lanjut Arief, adalah berimbas pada tingkat hunian hotel di kota ini. “Kegiatan lomba jurnalistik ini tentu tidak berhenti di sini. Karya para finalis ini –setelah dikoreksi kembali oleh para penulisnya sehingga lebih lengkap sesuai arahan juri, akan dijadikan buku dan kami jadikan kado ulang tahun ke-731 Kota Surabaya,” ungkapnya.

Arief menambahkan pula, bahwa PHMI terus mendorong semangat jurnalis untuk menggali potensi-potensi kepariwisataan negeri ini. “Karena itu memang salah satu visi misi PHMI yang anggotanya adalah kalangan media maupun hotel,” ucapnya.

Setelah sukses menggelar Lomba Karya Jurnalistik tingkat Kota Surabaya, kata Arief, PHMI akan mengadakan lomba serupa tingkat Jawa Timur.

“Harapannya, sama seperti yang kami adakan sekarang. Karya-karya para pemenang nanti juga dibukukan dan jadi kado ulang tahun Provinsi Jawa Timur,” imbuhnya. imm

Berikut Karya Finalis Lomba Karya Jurnalistik PHMI :

  1. Dwita Prasetya (haidiva.com) : ‘Wisata Jantung Kota Surabaya di Darmo Bukan Cuma Bungkul Aja’
  2. Handy Cahyono (suarajatim.com) : ‘Makam Joko Jumput, Wisata Klenik yang Menyimpan Kisah Romansa Pendirian Surabaya’
  3. Imam Ghozali (duta.co) : ‘Tak Perlu Bingung dan Ragu Berwisata di Kota Surabaya Semua Ada dan Komplit’
  4. Jatmiko (Memorandum) : ‘Kampung Bulak Nan Eksotik ~ Dukungan Masyarakat Menentukan’
  5. Laili Yuana (timesindonesia.co.id : Kampung Oase Ondemohen Surga Wisata Urban Farming di Belantara Metropolitan’
  6. Masruroh (kumparan.com) : ‘Dulu Jadi Kampung Prostitusi Kini Jadi Kampung Asmaul Husna’
  7. Natalia Trijaji (kabarindo.com) : ‘Belut Suroboyo Arie Bikin Nagih, Cocok Jadi Jujugan Pecinta Kuliner Khas Kota Pahlawan’
  8. Nur Ika (tribunjatim.com) : ‘Seruput Kopi Sambil Memperkaya Literasi di Kampung Lawas Maspati’
  9. Pamudji Slamet (situsjatim.com) : Pariwisata Surabaya Jalan Pulang Menuju Akar Budaya
  10. Sasetya Wilutomo (prapanca.id) :’Sensasi Wisata di Tiga Kampung Kuno Surabaya’
  11. Sasetya Wilutomo (prapanca.id) : ‘Melihat Jejak Sejarah Pers Tempo Dulu di Jantung Kota Surabaya’
  12. Shinta Miranda (ketik.co.id) : ‘Sejarah yang Terpendam di Tengah Kota Surabaya’
  13. Yulia Indrasari (rri.co.id) : ‘Kampung Sayur Wisata Anti Mainstream di Kota Pahlawan’
  14. Yovi Wicaksono (superradio.id) :’Wisata Pasar Lawasan Ndonowati Bukti Kekuatan Komunitas Muda’

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry