Wakil ketua PBNU KH Zulfa Mustofa saat memberikan sambutan di acara haul pemdiri Yayasan Khadijah KH Abdul Wahab Turcham, Minggu (25/2)2924) di Sekolah Khadijah Wonorejo. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Yayasan  Khadijah menggelar haul KH Abdul Wahab Turcham, Minggu (25/2)2924) di Sekolah Khadijah Wonorejo. Wakil ketua PBNU KH Zulfa Mustofa hadir dalam kegiatan tersebut.

KH Abdul Wahab Turcham merupakan pendiri Sekolah Khadijah yang saat ini berkembang pesat hingga tersebar di beberapa titik di Kota Pahlawan.

Kiai Zulfa mengatakan KH Abdul Wahab Burhan adalah tokoh yang memiliki jiwa ikhlas. Karena dengan keikhlasan tidak bisa mendirikan sekolah yang sangat besar hingga saat ini, di Surabaya. “Kalau tidak ikhlas tidak mungkin mau mendirikan sekolah,” ujarnya.

Keikhlasan itu sama seperti keikhlasan  KH Hasyim Ashari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Di mana saat ini NU bisa  berusia 100 tahun lebih sehingga akarnya sudah menghujam bumi dan rantingnya sudah bercabang hingga ke seluruh dunia. “Bahkan NU bisa menjadi organisasi terbesar di dunia yang anggotanya bisa lebih 100 juta,” tuturnya.

Kelanggengan NU ini memang wajib dicontoh. Paham Ahlussunnah wal Jamaah dan menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu menjadikan NU bisa bertahan hingga saat ini. “NU itu menjaga warganya agar menjadi orang baik dan benar. Kalau tujuannya duniawi, maka NU tidak bisa bertahan seperti sekarang ini,” jelasnya.

Karena itu Sekolah Khadijah yang didirikan dengan ikhlas dan juga untuk memberikan pendidikan serta mencerdaskan anak bangsa ini bisa akan terus bertahan hingga ke depan.

Ketua Umum Yayasan Khadijah, Prof Dr HM Ridlwan Nasir mengatakan sekolah-sekolah yang berada di bawah Yayasan Khadijah tidak hanya mencetak anak-anak yang pandai namun juga mencegah anak yang baik dan benar.

“Tak ada guna pintar kalau tidak baik dan benar. Anak-anak yang berakhlakul kharimah. Semua saling terkait,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry