Beberapa poster protes dari warga dan pohon pisang hang ditanam di jalan rusak. (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Kemarahan warga Dusun Keling, Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, memuncak! Bukan tanpa alasan, pasalnya, jalan rusak yang kerap dikeluhkan belum diperbaiki.

Untuk kesekian kalinya, para warga kembali menanam pohon pisang disepanjang jalan wilayah dari RT 14 sampai RT 16, Dusun Keling keling, Desa Jumputrejo Selasa (19/3/24) malam, hingga pukul 23.00 wib.

Pantauan duta.co, pengguna jalan tampak mendukung aksi warga setempat. Warga mendesak Pemkab Sidoarjo cepat mengatasi jalan lubang (jalan rusak) diperbaiki. Sebagai bentuk protes, mereka menanami pohon pisang, karena sudah sering pengguna jalan terjatuh, terlebih usai turun hujan.

Aksi warga itu dilakukan Selasa, (19/3/24) malam. Mereka menanam lebih dari 40 pohon pisang ke jalan rusak di Desa Jumputrejo, Kec. Sukodono.

Tidak hanya ditanami pohon pisang, di jalan rusak itu juga digantungi poster bernada protes. Poster itu, antara lain, berbunyi, “Bayar pajak telat diuber-uber, dalan bejat dijarno ae”. Ada juga yang berbunyi, ”Pegel, nulungi wong tibo bendino, Pak…!!!.”, dan beberapa poster protes lainnya. Mereka berharap, perbaikan jalan rusak segera dilaksanakan.

Pada 2023 lalu, dijanjikan perbaikan jalan rusak pada akhir tahun. Tapi, sampai tahun 2024 ini belum ada penyelesaiannya, dikarenakan jalan Keling Desa Jumputrejo belum masuk dalam rencana peningkatan tahun anggaran 2023.

”Nanti akan dibahas lagi untuk rencana pembangunan tahun 2024,” kata Kepala dinas PUBMSDA yang ditirukan Sahlan (53)m ketua RT 14 RW 04, dari statement kepala dinas PUBMSDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono pada unggahan duta.co sebelumnya.

Sahlan Menegaskan, warga Dusun Keling Desa Jumputrejo beramai-ramai menamam puluhan pohon pisang sebagai bentuk protes dan kekesalan karena tidak ada perhatian dan tanggapan pemerintah Kabupaten. “Sudah sering dipertanyakan katanya masih dalam pengajuan, disini sering terjadi korban jatuh, warga minta segera dibangun dibetonisasi,” tegasnya.

“Pohon pisang yang ditanam warga kurang lebih 40 pohon. Warga dusun merasa kesal sampai saat ini terhadap pemerintah belum ada respon,hingga pukul 23.00 wib, puluhan warga istirahat karena disini hujan,” terangnya.

“Harapan warga Dusun Keling minta pemerintah kabupaten segera merespon aspirasi warga untuk betonisasi, saluran kanan kiri,hujan dikit banjir karena air menggenang, aspal lubang terlalu dalam dan kecelakaan bertubi-tubi bagi pengguna jalan kabupaten ini,” pungkas Sahlan.

Warga lain menambahkan, pada 2023 lalu, warga pernah melakukan aksi serupa. Tanam pohon di jalan rusak desa mereka. Setelah itu, pimpinan daerah Sidoarjo mengunjungi lokasi dan berjanji akan memperbaiki jalan rusak tersebut. Janji itulah yang ditagih warga desa sekarang. ”Janjinya waktu itu tahun 2024 dianggarkan perbaikan untuk betonisasi,” ujar warga.

Menurut warga, sudah banyak pengguna jalan yang jatuh terperosok lubang jalan rusak. Hampir setiap hari terjadi. Apalagi pada jam-jam pagi setelah hujan malam harinya. Jalan tergenang air. Lubang-lubang tidak kelihatan. “Warga berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti. Segera dianggarkan perbaikan jalan,” pungkas puluhan warga. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry