Mengonsumsi air putih minimal 1,5 liter hingga 2 liter sehari bisa menghindari terjadinya penyakit pada ginjal. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pasien dengan gagal ginjal tidak dilarang untuk berpuasa. Namun, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter yang selama ini sudah merawatnya. Karena akan ada perawatan khusus bagi pasien gagal ginjal itu untuk bisa menjalankan puasa.

Hal itu diungkapkan dr Satrio Dwi Suryantoro, SpPD, Sub Spesials Ginjal dan Hipertensi RSI Surabaya Ahmad Yani (RSI AYani). Dikatakan dr Satrio, pasien dengan gagal ginjal kronis biasanya dokter akan melakukan asesmen terlebih dulu untuk memperbolehkan berpuasa atau tidak.

“Kalau gagal ginjalnya di stadium satu, dua atau tiga masiah tidak ada masalah untuk berpuasa. Namun kalau sudah stadium empat atau lima, itu kita harus hati-hati. Apalagi mereka yang melakukan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah dan sejenisnya, ini sudah dalam tahapan kewaspadaan tinggi. Biasanya kami tidak sarankan untuk tidak ikut berpuasa,” jelasnya.

Biasanya, dokter juga akan melakukan pengawasan pada pasien gagal ginjal itu, tentang produksi urine setiap hari, kadar gulanya saat di kantor atau di rumah, apakah nanti akan mempengaruhi kondisinya atau tidak kalau berpuasa atau tidak. Semuanya harus kami pastikan semua berjalan baik,” ungkapnya.

Semua itu dilakukan kata dr Satrio berkaitan dengan kecukupan cairan yang dibutuhkan pasien setiap harinya. Karena ginjal ini adalah organ dalam tubuh yang sangat sensitif terhadap perubahan volume cairan dalam tubuh. Jika ada penurunan volume, ginjal akan merespon dengan sangat cepat.

“Kita menjaga keseimbangan cairan tersebut bisa  agar bisa dikendalikan semaksimal mungkin sehingga ginjal yang belum rusak tidak sampai rusak dan yang ada gangguan tidak sampai rusak parah,” tuturnya.

Jaga Kesehatan Ginjal Sebelum Mengalami Kerusakan

Dikatakan dr Satrio ginjal memiliki fungsi yang sangat vital dalam tubuh yakni sebagai filtrasi atau penyaringan, fungsi untuk pembuangan sisa-sisa metabolisme dan ketiga untuk menjaga keseimbangan asam dan basa di tubuh serta yang keempat adalah fungsi untuk metabolisme protein lebih di tubuh kita.

“Saking pentingnya ginjal ini, diperlukan upaya – upaya bagaimana mengatur pola hidup yang baik untuk menjaga keberlangsungan ginjal jangka panjang sehngga bisa menggunakna ginjal kita hingga usia lanjut,” ungkapnya.

Karena itu dikatakan dr Satrio sebaiknya ginjal itu dijaga dengan baik. Ada tiga tahapan, yakni mereka yang belum pernah sakit ginjal (pencegahan primer), tahapan sekunder  bagi pasien-pasien yang memiliki risiko kerusakan ginjal. Ketiga pasien yang sudah memiliki gangguan ginjal atau tahap akhir.

“Menjaga ginjal itu tetap terhidrasi dengan cairan yang cukup. Juga menhentikan merokok dan ketiga mengurangi pembelian obat-obatan yang dirasa tidak perlu yang biasa dengan mudah dibeli di apotek. Karena aturan penggunaannya tidak jelas dan harus ada pengawasan,” tuturnya.

Selain itu, bagi yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit ginjal harus lebih waspada. Biasanya penyakit ini menyerang mereka yang sudah memiliki penyakit diabetes mellitus dan hipertensi. Sehingga bagi yang memiliki kedua penyakit ini harus lebih rajin memeriksakan diri akan kesehatan ginjalnya sebelum mengalami keterlambatan. Karena penyakit ginjal ini tidak memberikan tanda-tanda terlebih dulu. *

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry