SURABAYA | duta.co – Seluruh lembaga survey ternama – LSI (Lingkaran Survei Indonesia), Poltracking, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), dan Indikator – sudah berani teken pemenang Pilgub Jatim kali ini adalah pasangan Khofifah-Emil.  “Ini ijma (kesepakatan) Quick Count atau hitung cepat,” demikian disampaikan Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia dalam acara live TvOne, Rabu (27/6/2018).

Keempat lembaga ini sudah menyuguhkan angka di atas 70 persen. Melihat tren kenaikan, maka, bisa dipastikan Khofifah-Emil sebagai juara dengan selisih sekitar 10%. Apalagi melihat data lapangan, di mana kantong-kantong PDI-P dan PKB, ternyata kobol-kobol.

Di desa Sidorejo, Kecamatan Krian, Sidoarjo misalnya, yang selama ini dikenal sebagai basis merah-hijau, ternyata Gus Ipul-Puti keok. Hasilnya dari 12 TPS, Khofifah-Emil mendapat 2.272 sedangkan Gus Ipul-Puti 1,844, ada seratus lebih suara tidak sah. “Wis wayahe Budhe,” begitu suara yang terdengar begitu penghitungan suara ditutup.

Yang mengejutkan, kabar dari Sampang. Di desa Pandiyangan TPS 7, Kecamatan Robatal, Gus Ipul-Puti dibuat jembok. 364 suara tumplek blek jadi satu di Khofifah-Emil. Sementara sejumlah TPS di Surabaya, Khofifah-Emil masih juara. Kepada wartawan, Khofifah dengan rendah hati menyebutnya sebagai kemenangan rakyat Jawa Timur.

“Sungguh saya berterima kasih kepada seluruh relawan yang jumlahnya 80 elemen masyarakat, saya juga berterima kasih kepada partai pengusung. Juga berterima kasih kepada religius leader dalam hal ini kiai-kiai kampung, yang dengan susah payah, berbasah-basah keringat membantu proses ini. Semoga hasil quick count sejajar dengan real count,” jelas Khofifah.

Hasil Quick Count seluruh lembaga ternama, Khofifah-Emil rata-rata menang di kisaran 10 persen, sebuah angka yang sangat signifikan. “Insya-Allah tidak berubah. Meski begitu suara ini harus dikawal sampai tuntas, jangan sampai lengah,” demikian disampaikan Drs H Choirul Anam alias Cak Anam kepada wartawan. (mky)