SURABAYA | duta.co – Hari pertama Tim Covid-19 Hunter Jatim yang bergerak menyasar masyarakat berstatus PDP dan OTG di 10 daerah yang memiliki jumlah kasus PDP dan OTG lebih dari 50 persen total kasus Covid-19, berhasil menemukan sebanyak 83 orang yang reaktif hasil Rapid Testnya dan ditindaklanjuti dengan Test Swab PCR.

“Di Kota Kediri dari 121 orang yang di Rapid Test hasilnya non reaktif semua, di Tulungagung dari 90 orang ditindaklanjuti dengan test Swab sebanyak 15 orang, lalu di Bangkalan dari 58 orang yang reaktif ditemukan sebanyak 10 orang, dan di Gresik dilakukan Test Swab sebanyak 58 orang. Jadi hari pertama ini terdapat 83 orang yang akan dan sudah di Swab, ” kata ketua gugus Tracing Satgas Covid-19 Jatim, dr Kohar Haris Santoso di Grahadi Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Selain Tim Covid-19 Hunter, pihaknya juga mendapat laporan jika dua orang yang masih hidup yakni keponakan dan kakak dari satu keluarga di Kertajaya Surabaya yang diduga menjadi korban Covid-19 yakni Ayah, Ibu, Anak Bayi dan kakak telah dilakukan test Swab. “Dua orang yang masih hidup dalam keluarga itu sudah kami Swab, mudah-mudahan hasilnya bisa keluar malam ini,” ujar mantan Kadinkes Jatim ini.

Sementara terkait kasus baru di lingkungan PDAM Surabaya, lanjut Kohar pihaknya memang mendapat laporan bahwa ada pegawai yang sakit dengan gejala covid-19 sudah dirawat di RSAL Surabaya dan meninggal sebelum diketahui hasil test Swabnya.

“Hasil koordinasi dengan Dinkes Surabaya telah dilakukan Rapid Test terhadap rekan kerja dari almarhum dan dilaporkan ada 3 orang yang sakit. Mereka ada yang dirawat di rumah sait dan isolasi mandiri,” beber Dirut RSUD Syaiful Anwar Malang.

3.939 Orang Dipantau

Sementara untuk update perkembangan ovid-19 Jatim, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan hari ini ada tambahan kasus baru terkonfirmasi positif sebanyak 134 kasus, sehingga akumulasinya menjadi 5.547 kasus positif di Jatim.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.361 orang atau setara 24,54% dinyatakan sudah sembuh, lalu 3.689 orang setara 68,89% masih dirawat dan 462 orang setara 8,3% yang meninggal dunia,” jelas Khofifah Indar Parawansa.

Kasus baru positif covid-19 di Jatim yang terbesar berasal dari Kota Surabaya 52, Jombang 16, Kab Pasuruan 13, Sidoarjo 9, Lamongan 7, Jember 7, Kota Malang 6, Gresik 4, Bangkalan 4, Kota Probolinggo 2, Situbondo 3, Kab Malang 2, Kab Mojokerto 2, Kab Kediri 1, Pamekasan 1, Trenggalek 1, Banyuwangi 1, Kota Mojokerto 1, Kota Kediri 1 dan 16 belum terkonfirmasi.

“Kita bersyukur hari ini yang sembuh bertambah 154 orang, namun kita juga berduka karena yang meninggal bertambah 16 orang,” kata Khofifah.

Ia mengakui tingkat kesembuhan pasien Covid-19 pada 4 hari terakhir di Jatim mengalami kenaikan signifikan mulai 100, 292, 116 dan hari ini 154 orang. Tentunya itu semua berkat kerja keras dari tenaga kesehatan yang tanpa lelah berjuang memberikan pelayanan yang terbaik.

“Kita berharap pasien yang sembuh semakin banyak yang sembuh dan yang meninggal dunia terus berkurang bahkan kalau bisa zero,” harap mantan Menkes RI ini.

Prioritas memutus mata rantai sebaran Covid-19 di Jatim saat ini, lanjut Khofifah difokuskan pada penanganan PDP (55%) dan OTG (35%). Mengingat dua status itu hampir 90 % berpotensi menjadi terkonfirmasi positif covid-19.

“Makanya kita bentuk Tim Covid-19 Hunter untuk menyisir PDP dan OTG di daerah-daerah yang kasus PDP dan OTG nya lebih dari 50 persen dari total kasus di daerah tersebut,” beber ketum PP Muslimat NU ini.

Sementara itu untuk kasus PDP, lanjut Khofifah bertambah 102 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 7.111 kasus di Jatim. “Dari jumlah terebut sebanyak 3.356 orang yang masih diawasi, lalu 3.077 orang selesai diawasi dan 678 orang yang meninggal dunia,” katanya.

Selanjutnya untuk kasus ODP bertambah sebanyak 121 kasus baru, sehingga akumulasinya menjadi 25.294 kasus di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.939 orang masih dipantau, kemudian 21.247 orang selesai diawasi dan 108 orang yang meninggal dunia,” ungkap Khofifah.

Kemudian untuk kasus OTG, lanjut Khofifah bertambah 491 kasus, sehingga akumulasinya menjadi 19.857 kasus di seluruh Jatim. “Kewaspadaan kita harus berlapis-lapis sebab OTG itu bisa menularkan Covid-19 namun kondisnya terlihat sehat. Jadi kedisiplinan dan mentaati protokol kesehatan adalah kunci agar kita tidak tertular penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry