Puluhan elemen masyarakat dan LSM, serta aktivis gelar demo aksi damai dukung KPK jilid 2 tuntaskan kasus korupsi BPPD Sidoarjo, Rabu,(28/2/24). (FT/LOETFI).

SIDOARJO | duta.co – Puluhan elemen masyarakat, aktivis dan lembaga masyarakat turun jalan menggelar aksi damai dukung KPK tuntaskan kasus korupsi pemotongan insentif ASN di lingkup BPPD Sidoarjo, Rabu (22/2/24), di depan monumen Jayandaru, sisi Timur Alun- alun Sidoarjo

Tak ingin KPK masuk angin dalam mengusut dugaan korupsi pemotongan insentif pajak daerah sebesar 10-30% untuk kepala BPBD dan Bupati, gerakan masyarakat Sidoarjo Bersatu anti korupsi dari beberapa elemen mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Sidoarjo, menuntaskan penyidikan perkara pemotongan insentif pajak dan retribusi di BPPD Sidoarjo.

Salah satu orator dalam aksi dukung KPK jilid 2, Husen, menyampaikan, KPK sudah menetapkan seorang tersangka yakni Siska Wati, pejabat BPPD Pemkab Sidoarjo.

“Aksi damai kami dukung KPK tuntaskan penanganan kasus pemotongan insentif ASN dilingkungan BPPD. Hari ini kita ketahui bersama-sama KPK telah menetapkan dua tersangka Siska Wati dengan singkatan SW, tidak lama setelah itu Ari Suryono (kepala BPPD) Sidoarjo, ditetapkan tersangka oleh KPK,” ujarnya.

“Sampai hari ini KPK belum menutup kasus pemotongan insentif, dan menaikan statusnya seperti yang Tempo tulis, bahwasanya penyidik KPK sudah menaikan status Gus Muhdlor yang tadinya sebagai saksi, tetapi pimpinan KPK belum menetapkan sebagai tersangka karena barang bukti masih belum kuat,” tegas Husen.

Tetapi, sebagai masyarakat Sidoarjo, lanjutnya, ia mendukung pengembangan dua pejabat BPPD Sidoarjo. “Terlihat dalam aksi kami yang dua sudah pakai rompi tahanan, yang ketiga masih memakai pelampung artinya masih terapung apung,” tegas Husen.

Senada, dalam orasinya, Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch), Sigit Imam Basuki menyampaikan, pihaknya mendukung KPK untuk segera menetapkan orang-orang yang telah menikmati hasil dari pemotongan insentif tersebut.

“Kami akan melaporkan ke Kompolnas dan komisi III DPR RI, maka kami hari ini mengadakan aksi damai,siapapun yang terlibat harus diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka. Kami berharap masyarakat Sidoarjo untuk mendukung KPK agar KPK menetapkan tersangka-tersangka lain,” pungkas Sigit.

Peserta aksi lainnya, ketua LSM Sidoarjo Watch, Prayitno SH MH, kepada duta.co di lokasi mengatakan, berkumpulnya mereka disini karena cinta Sidoarjo. “Siapapun baik pendatang atau tokoh asli Sidoarjo atau anaknya siapa, kami tidak peduli harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” tegas Prayit, biasa disapa.

“Jangan ada dalam tindak pidana ini memakai teori kapal dan sekoci, ada yang diselamatkan dan ada yang sengaja ditenggelamkan. Kami yakin KPK sudah mengantongi cukup bukti sebelum melakukan OTT di Sidoarjo,” tegasnya.

“Kami juga berharap KPK tidak melakukan tebang pilih dan takut diintervensi Penguasa. Karena hukum dan keadilan tidak memandang siapa pelakunya,” pungkas Prayit.

Puluhan peserta aksi aktivis, elemen masyarakat, Java Corruption Watch (JCW) dan Institute Research Ada pula mantan akvitis, aktivis LSM., LIRA bersama beberapa anggota, LSM Sidoarjo Watch, dan masih banyak peserta aksi lainnya, masing-masing membentangkan spanduk dan poster seruan antikorupsi dan dukung KPK.(loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry