TRENGGALEK | duta.co — Nahas dialami Nurhadi, (57), warga RT 12  RW 2 Dusun Guyang gajah Desa  Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Pria ini harus merelakan sebagian rumahnya terbakar yang diduga diakibatkan konstleting listrik bersumber dari stop kontak alat penanak nasi.

Akibat kejadian itu, korban yang diduga lalai meninggalkan mesin pemasak nasinya itu menuai kerugian hingga Rp 50 juta dan kasus itu sedang dalam penyelidikan kepolisian Sektor Durenan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo melalui Kasubag Humas Polres Iptu Supadi membenarkan kejadian tersebut.Pihaknya kini juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab kebakaran itu.

“Kini kita sedang menyelidiki sumber api itu dari mana, apakah memang dari stop kontak yang digunakan untuk menghidupkan mesin Magig Com atau penanak nasi,”ungkapnya, Senin, (29/10/2018) di Trenggalek.

Awal kejadian, diterangkan Iptu Supadi, pukul 12.00 WIB, saksi mata terdiri dari Slamet Manik, (50),  dan Mualim, (59) keduanya  warga RT 5/ RW 2 Desa Blendis Kecamatan Gondang  Kabupaten Tulungagung, melihat ada kepulan asap di atas rumah korban saat keduanya yang bekerja sebagai kuli bangunan di samping rumah korban hendak mencari makan siang.

“Kedua saksi mata itu yang mengetahui awal peristiwa terbakarnya rumah korban,” tuturnya.

Kemudian, lanjut Supadi, kedua saksi langsung meneriaki tetangga agar ke luar rumah untuk membantu memadamkan api yang sudah membakar sepertiga riumah korban.

“Sepertiga rumah korban utamanya di ruang dapur telah terbakar dan saat itulah tetangga ke luar rumahnya untuk bersama membantu memadamkan. Sedangkan ada yang melapor kepada kasunnya,” lanjutnya.

Belum Diketahui Nilai Kerugiannya

Hingga akhirnya Kasun Muntalib langsung beranjak menghubungi Polsek setempat untuk meminta bantuan agar api segera dapat dipadamkan.

“Berdasarkan laporan Kasun setempat akhirnya pihak Polsek langsung meminta bantuan kepada Dinas Pol PP dan Damkar untuk dikirim Mobil Damkar,” tandasnya.

Tak berselang lama, masih disampaikan Iptu Supadi, dua unit Mobil Damkar dari pemkab itu tiba di lokasi kejadian dan langsung bekerja memadamkan. Hingga api dapat dipadamkan 1,5 jam kemudian atau pukul 13.30 WIB.

“ Api akahirnya dapat dipadamkan 1,5 jam awal terbakar dengan bantuan dua unit mobil damkar milik pemkab,” tandasnya.

Kini kasus yang dihitung sementara atas kerugian akibat musibah itu sebesar Rp 50 juta, masih intensif ditangani pihak kepolisian agar sedapat mungkin terkuak penyebab dan titik sumber api.

“Kasusnya sedang intensif ditangani pihak reskrim, kita sabar menunggu hasilnya,” pungkasnya. (ham)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry