KELAYAKAN :  Ir Suhandoyo, saat mengikuti uji kelayakan dan kepatuhan calon kepala daerah Pilkada 2020, di kantor DPD PDI Perjuangan, Jl Kendangsari Surabaya, Kamis (19/09/2019) (duta.co/ardy)

LAMONGAN | duta.co – Sebanyak 9 nama Calon Kepala Daerah yang ikut penjaringan melalui PDIP di Pilkada Lamongan 2020, menjalani fit and proper test di Kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur, jalan Kendangsari Surabaya, Kamis (19/09/2019).

Di antara nama-nama yang menjalani uji kelayakan dan kepatuhan tersebut adalah, (Ketua DPC PDI Lamongan) Saim, KH.Biin Abdussalam (Mantan Ketua PCNU) , Sholahuddin (Aspri Wakil Presiden RI) (Sekretaris Daerah Lamongan) Yuhronur Effendi.

Kemudian ada (Wakil Bupati Lamongan) Kartika Hidayati, Suroto (Mantan Sekjen GMNI Jatim), (Politisi Senior) Ir Suhandoyo, dan (Mantan Ketua DPRD Lamongan) H Kaharuddin dan Kolonel Moch. Sholeh.

Fit and proper test yang di gelar pada hari Kamis (19/09) ini, adalah hari kedua setelah Rabu kemarin sudah di buka oleh ketua DPD PDI Jawa Timur, Kusnadi. Sebelumnya juga sudah diturunkan rekomendasi dari partai berlogo banteng moncong putih untuk tahapan penjaringan calon kepala daerah kini telah ditingkat DPD.

Bakal Calon Bupati Lamongan periode 2020-2025, Ir Suhandoyo  yang sudah mendaftar melalui PDIP dan ikut dalam fit and proper test di kantor DPD PDIP Jawa Timur, mengatakan, materi untuk uji kelayakan dan kepatuhan yang di ajukan sangatlah mudah.

” Alhamdulilah sangat mudah, dan saya mengerjakannya selesai yang paling awal,” ujar Suhandoyo, Kamis (19/09/2019).

Politisi senior PDI perjuangan itu mengatakan dengan diadakanya fit and proper test bagi calon kepala daerah Pilkada Lamongan 2020 mendatang, sangat membantu di dalam mencari calon kepala daerah yang berintegritas dan kompeten.

” Uji kelayakan dan kepatuhan ini, supaya obyektifitas dari survey itu sangatlah penting. Agar bakal calon kepala daerah tidak sampai tersesat,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi mengatakan, rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan bisa turun kepada siapa saja. Termasuk kepada mereka yang tidak mendaftar melalui DPC PDIP Kabupaten/Kota atau DPD PDIP Jatim.

“ Tidak ada yang tidak mungkin, jadi itu semua adalah kewenangan DPP. DPP punya pertimbangan sendiri, dalam hal ini kita hanya mengikuti proses,” jelas Kusnadi kepada awak media.

Politisi yang juga Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini menjelaskan, bahwa fit and proper test merupakan penyaringan tingkat pertama yang dilakukan DPD PDIP Jatim.

Pada proses ini, kata dia, belum ada proses eliminasi. Pihaknya akan menyerahkan hasil fit and proper test ke DPP PDIP.

“ Bukan berarti pada penyaringan tingkat pertama ini kami memiliki kewenangan untuk mencoret, bukan,” tegasnya.

Total peserta yang akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah di Pilkada 2020 melalui PDI Perjuangan, jumlahnya ada 130 orang.

” Pada hari pertama, fit and proper test diikuti 53 orang dari 61 orang yang dijadwalkan. Lainnya, akan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan pada hari kedua,” ujar Kusnadi.

Jumlah 53 peserta fit and proper test kemarin, sambung Kusnadi, adalah calon kepala atau wakil daerah untuk mengikuti Pilkada di beberapa daerah di Jatim. Seperti di Surabaya, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Banyuwangi, Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, hingga Kota Blitar.

” Hari ini giliran Lamongan, Tuban, Gresik dan lainnya,” pungkasnya.

Di sisi lain, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno menegaskan, proses penjaringan dan penyaringan yang dilakukan Partainya tidak dipungut biaya alias gratis.

“Kami berani pastikan dan silakan ditanyakan ke pendaftar. Semua prosesnya gratis atau tanpa mahar,” ujar Untari singkat. ard

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry