JAKARTA | duta.co – Kasus pelecehan seksual di rumah sakit, sungguh memalukan. Bukan hanya di Surabaya, sejumlah rumah akit, dikabarkan pernah terjadi kasus serupa. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengecam keras, termasuk pelecehan seksual di rumah sakit (RS) National Hospital Surabaya, Jawa Timur.
Ia meminta pelakunya ditindak tegas. Yohana mengaku merasa sangat geram atas adanya kejadian pelecehan seksual terhadap perempuan. Karenanya, ia minta perempuan bangkit, berani berteriak atas prilaku memalukan.
Apalagi, lebih miris lagi, kata Yohana, tindakan bejat itu dilakukan oleh tenaga medis kepada pasien yang tengah menjalani perawatan. Pasien yang seharusnya mendapatkan perlindungan karena dalam kondisi tidak berdaya setelah menjalani operasi, justru mendapatkan perlakuan yang tidak pantas.
“Tidak bisa ditolerir. Saya selaku Menteri PPPA sangat menyesalkan. Ini bentuk kekerasan, pelecehan, dan diskriminasi, khususnya terhadap perempuan dan anak. Pelaku harus mendapatkan sanksi atau hukuman agar menimbulkan efek jera”, ujar Yohana Jumat (26/1/2018).
Di sisi lain, dia mengapresiasi manajemen RS dan aparat kepolisian yang segera mengambil tindakan untuk menangani dugaan kasus pelecehan seksual terhadap perempuan yang akhir-akhir ini jumlahnya semakin meningkat. Setelah diinterogasi oleh pihak RS, akhirnya pelaku mengakui perbuatannya dan memohon maaf kepada korban.
Kendati beitu, ini belum cukup untuk menyelesaikan masalah. Disinyalir masih banyak kasus serupa. “Maka, kami mendorong perempuan bangkit, punya keberanian melaporkan kasus kekerasan yang dialami,” tegasnya serius.
Sementara, perempuan yang mengalami perlakuan memalukan ini terus berupaya bangkit. Kamis (25/1) kemarin ia mendatangi Mapolrestabes Surabaya bersama pengacaranya. (rep,dho)
