SURABAYA | duta.co – Keberadaan ruang observasi  berbasis desa/kelurahan di seluruh wilayah Jatim, nampaknya benar-benar dimanfaatkan  dengan baik. Berdasarkan laporan Satgas percepatan penanganan Covid-19 Jatim, terdapat sebanyak 2.161 orang yang telah memanfaatkan ruang observasi untuk isolasi diri selama 14 hari di 367 desa dan kelurahan.

“Rinciannya, di Kabupaten Probolinggo ada 1.165 orang, Kabupaten Magetan ada 469 orang, Kabupaten Bojonegoro ada 167 orang, Kabupaten Jember ada 130 orang dan Kabupaten Jombangada 113 orang. Prosentase ruang observasi berbasis desa/kelurahan sekarang mencapai 86,3 persen,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (22/4/2020).

Secara khusus orang nomor satu di Pemprov Jatim ini mengapresiasi kegotongroyongan masyarakat Jatim dalam perang melawan Covid-19. “Saya yakin dengan gotongroyong kita mampu menghadapi Covid-19. mudah-mudahan segera cepat selesai,” Harap Khofifah.

Sementara untuk update perkembangan sebaran covid-19, Gubernur Jatim menyatakan hari ini yang terkonfirmasi positif covid-19 bertambah sebanyak 34 kasus. Rinciannya, 2 dari Kab Lumajang, 1 dari Kota Pasuruan, 1 dari Kab Mojokerto, 1 dari Kab Malang, 1 dari Kab Lamongan, 1 dari Kota Malang, 6 dari Kab Sidoarjo, 1 dari Kab Gresik, 8 dari Kab Kediri, 2 dari Kab Jember, 4 dari Kab Magetan, 1 dari Kab Ponorogo dan 5 dari Kota Surabaya.

Ribuan Orang Masih Diawasi

“Kalau diakumulasi menjadi 637 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 112 orang sembuh atau terconversi negatif, 465 orang masih dirawat dan 60 orang yang meninggal dunia,” beber Gubernur Khofifah.

Ia juga bersyukur lantaran hari ini pasien positif covid-19 yang sembuh bertambah 11 orang, yakni 1 dari Lamongan, 2 dari Gresik, 5 dari Kota Surabaya, 1 dari Kab Madiun dan 2 dari Kota Kediri.

“Tapi kita juga berduka sebab yang meninggal dunia hari ini bertambah 2 orang yaitu 1 orang dari Lamongan dan 1 orang dari Surabaya,” jelas Khofifah Indar Parawansa.

Sedangkan untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), kata Khofifah bertambah 196 kasus, sehingga totalnya menjadi sebanyak 2.339 kasus.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.303 orang masih diawasi, lalu 851 orang selesai diawasi karena tidak ada lagi gejala klinis dan 185 orang yang meninggal dunia,” ungkapnya.

Kemudian untuk kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan), bertambah sebanyak 566 kasus, sehingga akumulasinya menjadi sebanyak 17.336 kasus.

“Dari jumlah tersebut sebanyak 6.330 orang masih dipantau, lalu 10.964 orang sudah tidak dipantau dan sebanyak 42 orang yang meninggal dunia,” pungkas gubernur perempuan pertama di Jatim. (ud)