BANDUNG | duta.co – Agus Wiguna, pemuda kelahiran 30 Agustus 1995, warga Kampung Cibelentuk, RT 001/005, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, mendadak terkenal.

Pasalnya, bom panci berisi paku dan gotri meledak sendiri di dalam kamar kontrakan yang ditempati Agus di Kampung Kubang Beureum, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, sekitar pukul 15.30 WIB, Sabtu (8/7/2017). Beruntung Agus tak terluka akibat ledakan tersebut.

Polisi lalu menangkap Agus Wiguna (22) seusai berjualan bakso cuanki. Saat ditangkap Agus tidak melakukan perlawanan. Hingga Minggu 9 Juli 2017 Agus terus diperiksa intensif oleh polisi.

“Tidak melakukan perlawanan. Pelaku ini ditangkap setelah pulang jualan bakso cuanki,” kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Renny Marthaliana di lokasi ledakan, Kampung Kubang Bereum, Kota Bandung.

Penangkapan terhadap Agus tak lama usai bom panci meledak di salah satu kontrakan di Kampung Kubang Bereum RT 07 RW 11, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung sekitar pukul 15.30 WIB.

Kini dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya merakit bom panci yang dapat melukai dan membunuh orang lain. Saat ini Agus diperiksa intensif oleh petugas Polrestabes Bandung di Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung.

Kepada polisi Agus mengaku, bom panci berisi paku tersebut dirakit sejak 1 Juni 2017. Agus membuat bom dengan melihat teknik pembuatannya dari internet.

Bom tersebut rencananya akan diledakkan di Cafe Bali Jalan Braga, Rumah Makan Celengan, Astana Anyar, dan sebuah gereja di kawasan Buahbatu. Alasan tersangka ingin meledakkan bom itu untuk jihad memerangi yang bukan orang Islam.

“Itu yang diakui oleh pelaku kepada polisi. Namun untuk memastikannya, kepolisian masih mendalaminya. Termasuk motif pelaku merakit bom panci itu,” tandas Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.

Menurut Yusri, tersangka Agus sehari-hari bekerja sebagai pedagang makanan. Selama tinggal di kawasan itu, tingkah laku Agus tak mencurigakan. Saat ditanya apakah Agus mengikuti kelompok pengajian atau pesantren tertentu, Yusri menandaskan bahwa pihaknya belum tahu. “Soal itu masih didalami,” kata Yusri, Sabtu (8/7/2017). (sdn)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry