LSM Lira menyampaikan aspirasinya kepada dewan. (duta.co/fathul)

PROBOLINGGO | duta.co – Menindaklanjuti aksi bakar daun tembakau yang dilakukan petani  Desa Petunjungan, Paiton, pada Senin (31/8/2020) lalu,  LSM Lira Kabupaten Probolinggo beraudiensi dengan Komisi II DPRD Kamis (3/9/2020).

Bupati Lira, Samsudin mengatakan, aksi petani tembakau itu merupakan protes karena gudang tidak buka dan tembakaunya dihargai murah.

Samsudin meminta Pemkab dan dewan serius menyikapi persoalan yang dihadapu para petani.

Dalam audiensi yang diikuti puluhan anggota LSM Lira dan para petani, Samsudin meminta kepada Pemkab Probolinggo melalui dewan untuk membuat trobosan yang berpihak kepada petani.

“Di lapangan, kami menemukan monopoli terhadap harga pupuk. Harganya melonjak dari harga standar yang sudah ditentukan pemerintah, bahkan ada yang dari Rp 300 sampai 400 ribu perkuintal. Modal petani jadi bengkak, belum lagi biaya lain yang harus dirogoh,” ujar Samsudin.

Kondisi itu semakin membuat petani terpuruk karena pada saat musim jual tembakau, gudang malah tutup dan harganya murah.

Mengingat kejadian ini merupakan masalah tahunan, lanjut Samsudin, pihaknya meminta agar aspirasi ini segera ditindaklanjuti.

“Oleh karenanya kami meminta kepada Pemkab Probolinggo melalui dewan untuk membuat surat edaran agar petani tidak menjerit,” tandas Bupati Lira itu. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry