Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto saat memberikan tetes pertama

PROBOLINGGO | duta.co – Pelaksanaan Sub PIN Polio di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, selama dua putaran mengesankan. Pasalnya, cakupan anak yang diimunisasi hampir 100 %.

Ya. Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melanjutkan program Sub Pekan Imunisasi Polio (SUB PIN Polio) putaran 2 mulai tanggal 19 hingga 29 Februari 2024, setelah SUB PIN Polio Putaran 1 terlaksana dengan sukses.

Program ini telah dilakukan di berbagai fasilitas umum, mulai dari Puskesmas, balai desa hingga sekolah.

Kick off tetes pertama SUB PIN Polio Putaran 2 ini dilakukan langsung oleh Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto di dua lokasi, yakni di Balai Desa Alassapi dan TK PGRI Dewantara Liprak Kulon pada Senin (19/2/2024) lalu.

Masyarakat sangat antusias untuk ikut menyukseskan SUB PIN Polio di Kabupaten Probolinggo

Pelaksanaan SUB PIN Polio di Kabupaten Probolinggo dinilai sangat baik karena mampu menggerakkan partisipasi masyarakat sehingga cakupan imunisasi yang dicapai di atas 95 persen.

Menurut Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P) Dinas Kesehatan, Nina Kartika, capaian pada putaran pertama mencapai angka yang mengesankan. Dari total sasaran anak sebanyak 150.788, capaian yang diraih adalah 99,57%.

“Sedangkan pada putaran kedua, dari 149.886 anak, capaian mencapai 99,29%. Alasan lebih banyak yang putaran 1 karena ada sejumlah anak yang melakukan tetes di luar daerah rumahnya,” jelas Nina, Selasa (26/3/2024).

Capaian tersebut memperlihatkan keberhasilan besar dalam melaksanakan program imunisasi. Bahkan, pada putaran lertama, capaian berdasarkan data Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) melebihi target yang ditetapkan yakni 134.943 target dari Pusdatin dan capaiannya 148.750 (110.23%).

Suasana pemberian tetes imunisasi Polio yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo

Nina menambahkan, imunisasi Polio adalah langkah penting untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam waktu singkat.

Dalam program ini, imunisasi dilakukan dengan cara diteteskan, bukan dengan suntikan, dan setiap anak menerima dua kali pemberian imunisasi.

“Kami menekankan pentingnya memastikan setiap anak di Kabupaten Probolinggo mendapatkan imunisasi lengkap. Yakni imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0 – 11 bulan, imunisasi lanjutan pada bayi usia 12 – 24 bulan dan imunisasi anak sekolah untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti Difteri, Campak, Polio, dan Pertusis,” tandas Nina. hul/*/afa