MOJOKERTO | duta.co – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, bersama TNI-Polri atau tiga pilar, terus berupaya menekan pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayah Kota Mojokerto. Tak terkecuali dalam menyiapkan berbagai fasilitas yang mendukung, salah satunya ruang karantina bagi orang dalam resiko (ODR) yang pernah berhubungan dengan pasien dalam pengawasan (PDP).
Kamis (2/4/2020), Ning Ita, sapaan akrab wali kota, meninjau secara langsung Rusunawa Cinde bersama Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakaria, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Mashudi, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo dan Kepala Dinas Kesehatan Christiana Indah Wahyu dan oragnisasi perangkat daerah (OPD).
“Kami sudah menyiapkan 55 ruang isolasi di seluruh rumah sakit. Tetapi, kami juga harus menyiapkan ruang karantina dari hasil tracking bagi mereka yang pernah berhungan langsung atau kontak fisik dengan pasien dalam pengawasan atau PDP,” jelas Ning Ita.
Untuk itu, lanjutnya, Pemkot Mojokerto telah menyiapkan sedikitnya 116 ruangan di Rusunawa Cinde yang dapat digunakan sebagai ruang karantina atau isolasi. Kondisi bangunan yang masih baru dan kelengkapan fasilitas pendukung lainnya, menjadi kriteria utama sebagai ruang isolasi bagi orang dalam resiko (ODR). “Gedung ini, bisa digunakan kapan saja jika dibutuhkan,” tegasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Mojokerto, Mashudi mengatakan, Rusunawa Cinde saat ini statusnya masih merupakan aset pemerintah pusat karena belum ada serah terima dari pemerintah pusat ke Pemda. Untuk itu penggunaan Rusunawa untuk karantina harus seizin pemerintah pusat.
“Nanti kita akan bersurat ke Kementerian PUPR melalui Satuan non Vertikal Tertentu (AVT) di provinsi sebagai perwakilan Kementerian PUPR. Karena ini untuk kepentingan nasional, insyaallah diizinkan,” katanya.ywd
