Viera Nu’riza Pratiwi, S.TP, M.Sc – Dosen S1 Gizi, Fakultas Kesehatan

MADU berasal dari nektar bunga yang dihisap oleh lebah dan disimpan dalam perut untuk dirubah menjadi madu. Kemudian, lebah menyimpan produk akhir di sel sarang lebah. Madu yang merupakan pemanis alami dihargai karena rasa dan manfaat kesehatannya selama berabad-abad, serta memiliki tempat tempat khusus dalam tradisi Islam.

Disebutkan dalam Alquran sebagai sumber penyembuhan dan nutrisi, madu dihormati sebagai makanan yang sangat berharga di kalangan umat Islam. Madu disebut di Alquran dan menjadi satu-satunya bahan makanan yang disifati sebagai obat dalam Surat An Nahl ayat 68-69 “Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir”.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Madu adalah pemanis alami dan dinilai lebih baik dibandingkan gula rafinasi dan mengandung berbagai nutrisi bermanfaat. Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW diriwayatkan pernah bersabda bahwa:

“Obat itu ada tiga macam mengeluarkan darah dengan bekam, minum madu dan membakar kulit dengan api (besi panas), dan aku melarang umatku membakar kulit.” (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu ‘Abbas).

Hadits ini menjelaskan madu sebagai obat dan menjadi solusi alami untuk beberapa masalah kesehatan. Madu dipandang sebagai sumber makanan spiritual yang dapat membantu menyembuhkan tubuh dan jiwa.

Kajian ilmiah telah membuktikan kandungan madu dapat memberikan manfaat menguntungkan untuk kesehatan dan mencegah beberapa penyakit yang berkaitan dengan metabolism. Madu mengandung senyawa fungsional seperti polifenol, vitamin, dan mineral.

Madu dapat berperan dalam sebagai antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, antiproliferatif, antikanker, antihipertensi, dan antimetastatik. Bukti menunjukkan penggunaan madu juga bisa dalam pengendalian dan pengobatan luka, diabetes melitus, kanker, asma, dan juga penyakit kardiovaskular, neurologis, dan gastrointestinal.

Madu memiliki peran terapeutik yang potensial dalam pengobatan penyakit melalui sifat fitokimia, anti-inflamasi, antimikroba, dan antioksidan. Madu juga memiliki peran dalam pencegahan obesitas. Flavonoid dan polifenol, mengambil peran sebagai antioksidan dan merupakan molekul bioaktif utama di dalam madu.

Menurut literatur ilmiah, manfaat yang dimiliki madu adalah efek perlindungan untuk kondisi penyakit seperti diabetes melitus, pernafasan, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem saraf, bahkan berguna dalam pengobatan kanker karena banyak jenis antioksidan yang terkandung di dalamnya. Kesimpulannya, madu dapat dianggap sebagai agen terapi alami untuk tujuan pengobatan. Terdapat cukup bukti yang merekomendasikan penggunaan madu dalam beberapa kondisi penyakit. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry