MADIUN | duta.co – Rangkaian roadshow Tadarus Paolitik bersama Anwar Sadad kali ini menyapa mahasiswa dan millenial di Madiun. Acara ini diharapkan bisa membuka cara pandang millenial terhadap politik.

Seperti biasanya, sejumlah pertanyaan kritis khas mahasiswa dilontarkan para peserta yang hadir.

Salah satunya dilontarkan Sofia dari PC PMII Madiun. Dirinya meminta tanggapan soal gugatan Paslon 01 dan 03 ke Mahkamah Konsitusi (MK) terkait Pilpres lalu. “Itukan (Pemilu) sudah diputuskan dan diumumkan oleh KPU. Bagaimana pandangan bapak sebagai Ketua Gerindra Jatim dan juga Wakil Ketua DPRD,” ungkapnya, Selasa (26/3/2024), di Madiun.

Pertanyaan ini langsung ditanggapi Anwar Sadad yang juga pernah menjadi bagian dari aktivis PMII.

“Ya itu, cara orang beradab menyelesaikan masalah. Menurut saya itu positif. Jaman dulu hanya urusan sepele bisa perang apalagi urusan suara jpemilu). Karena jaman orang beradab, ya begitulah caranya diselesaikan seperti orang dewasa. Cara bagaimana negara modern yang menganut prinsip demokrasi menyelesaikan masalah,” jawab Gus Sadad dengan gamblang.

Lanjutnya, negara ini telah memilih trias politika sebagai konsep demokrasi. Ada eksekutif legislatif dan yudikatif yang secara teori tidak bisa saling intervensi. Soal gugatan ke MK itu menyangkut hak seseorang. ” Memang itu cara orang modern bersilang pendapat. Kalau jaman dulu misalnya, pak Prabowo itu Arya Penangsang dan pak Ganjanr Danang Sutowijoyo, itu akan terjadi perang,” beber politisi keluarga besar Ponpes Sidogiri Pasuruan ini diikuti tawa.

Selanjutnya, Ketua Partai Gerindra Jatim inj memberikan semangat terhadap para millenial untuk tidak antipati terhadap politik. Karena, di politik tidak hanya elektoral tapi ada juga politik non elektoral seperti dalam organisasi.

Bagi mahasiswa, politik non elektoral inilah yang sedang ditemui sehari hari. Karenanya harus bisa argumentatif untuk bisa terlihat eksistensinya.

Lanjut Gus Sadad, dalam teori hegemoni ada sekelompok orang yang suaranya akan selalu didengarkan dan diikuti secara alamiah. Pilihannya lebih argumentatif atau memiliki banyak pendukung.

“Makanya PMII Madiun harus rekrut anggota yang banyak atau sedikit asal argumentatif agar akal sehat orang sekampus tak bisa menolak pikiran ini. Itu butuh kecanggihan berdiplomasi dan berargumen. Karen di kampus tempatnya masyarakat yang well educated maka superioritas itu ditunjukkan dari cara pandang kita,” ujar politisi terpilih sebagai DPR RI pada pemilu 2024.

Sementara itu, Tadarus Politik Ramadhan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan Anwar Sadad sejak tahun 2021. Gus Sadad sapaan akrabnya ingin bersyiar dan menyadarkan generasi Millenial tentang prinsip berpolitik sesungguhnya.

Diskusi yang terkemas dengan Tadarus Politik ini menjadi antrean panjang mahasiswa hingga Santri untuk menimba ilmu politik padanya. Zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry