KHOFIFAH dan La Nyalla di Ponpes Al Qodiri Jember.

JEMBER | duta.co – Hampir sepuluh tahun sejak Pilgub Jatim 2008, Khofifah Indar Parawansa dan La Nyalla Mattalitti tak bersua secara langsung. Namun acara Doa dan Dzikir Manaqib Syeikh Abdul Qodir Jailani di Ponpes Al Qodiri di Desa Kedawung, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Kamis (18/5) malam, mempertemukan keduanya.

Pertemuan terjadi di kediaman pengasuh Ponpes Al Qodiri, KH Muzakki Syah, sesaat sebelum menuju lokasi majelis manaqib. Didampingi Bupati Jember Faida, Khofifah tiba di kediaman Kiai Muzakki sekitar pukul 20.15 WIB dan langsung menuju lantai dua untuk melepas lelah setelah melakukan perjalanan darat hampir lima jam dari Surabaya.

Kehadiran Khofifah disambut langsung Kiai Muzakki beserta ibu nyai dan KH Fadil Muzakki Syah atau yang akrab dipanggil Lora Fadil. Usai berbincang, Khofifah dan rombongan kemudian melakukan ramah tamah sambil menikmati hidangan yang disiapkan tuan rumah.

Rupanya, di ruang tamu lantai bawah hadir lebih dulu La Nyalla serta sejumlah kiai, habaib dan tokoh Parpol. Di antaranya Ketua Harian DPP Partai Gerindra Mukhlas Sidik serta Ketua Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) KH Fahrur Rozi (Gus Fahrur).

Setengah jam kemudian, La Nyalla mendatangi Khofifah di lantai dua yang masih beramah tamah dengan para ibu nyai. Karuan saja pertemuan itu bak nostalgia dan mengundang perhatian.

Sudah sepuluh tahun, tapi Khofifah dan La Nyalla terlihat masih sangat akrab, seakrab di Pilgub 2018 saat keduanya menjadi rival berat pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Saat itu Khofifah berpasangan dengan Mudjiono (Kaji), sementara La Nyalla adalah ketua Partai Patriot Jatim, salah satu Parpol pengusung Kaji.

Semula keduanya berbincang sambil berdiri. Sejenak kemudian obrolan dilanjutkan dengan duduk santai. Tak terdengar jelas apa yang diperbincangkan. Namun Khofifah terlihat tersenyum saat La Nyalla menunjukkan sesuatu di ponselnya. Keduanya juga sempat membelakangi hadirin dan awak media saat La Nyalla membisikkan sesuatu ke telinga Khofifah.

Sekitar 15 menit berbincang, keduanya bersama Kiai Muzakki lantas beranjak mendatangi lokasi majelis manaqib yang sudah dijubeli ratusan ribu jamaah. Mereka tak hanya datang dari Jatim, bahkan luar Jawa.

Nyaris Menggulung Karsa

Di Pilgub Jatim 2018, La Nyalla dan Parpolnya memang sangat menonjol dalam mengawal pemenangan Kaji dibanding Parpol pengusung lainnya, kendati Patriot tidak memiliki kursi di DPRD Jatim.

Kaji bahkan nyaris memenangi Pilgub Jatim 2008 andai tak dikerjai habis-habisan oleh ‘pengendali’ politik nasional yang lebih berpihak pada Karsa.

Saat itu hasil quick count semua lembaga survei yang memenangkan Kaji di putaran kedua ‘dicuri’ lewat rekapitulasi KPU Jatim. Hasil quick count di Pilgub Jatim 2018 kemudian menjadi catatan kelam bagi lembaga survei nasional.

Tiga lembaga survei papan atas nyata-nyata memenangkan Kaji, yakni Lembaga Survei Indonesia (Kaji: 50,44%, Karsa 49,56%, Lingkaran Survei Indonesia (Kaji 50,76%, Karsa 49,24%) dan Lembaga Survei Nasional (Kaji 50,71%, Karsa 49,29%).

Namun rekapitulasi KPU Jatim mengeluarkan hasil sebaliknya, Karsa berbalik menang di 22 kabupaten/kota dengan 7.729.944 suara (50,20%), sedangkan Kaji hanya menang di 16 kabupaten/kota dengan 7.669.721 suara (49,80%). Ada selisih 60.223 suara (0,4%) dan 506.343 suara dinyatakan tidak sah.

Pasca Pilgub Jatim 2008, Khofifah dan La Nyalla memilih tak satu barisan lagi. Di Pilgub berikutnya, 2013, La Nyalla serta sejumlah tokoh yang semula mendukung Khofifah banting setir ke kubu Karsa.

Sejak itu makin tak terdengar ‘kemitraan politik’ antara Khofifah dan La Nyalla sampai akhirnya tadi malam dipertemukan di kediaman Kiai Muzakki di kompleks Ponpes Al Qodiri.•

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry