SURABAYA | duta.co – Hari terakhir Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) jilid I di wilayah Surabaya Raya ternyata belum mampu meminimalisir penambahan penularan covid-19 di Jatim, khususnya di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang akan memberlakukan atau memperpanjang masa PSBB jilid II hingga 25 Mei mendatang.

Berdasarkan upadate data dari Kemenkes, terhitung sejak tanggal 10 dan 11 Mei 2020, peringkat nasional Provinsi Jatim naik di urutan kedua menggeser Provinsi Jabar dengan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.536 kasus. Sedangkan Provinsi Jabar sebanyak 1.493 kasus dan Provinsi DKI Jakarta sebanyak 5.276 kasus.

Sementara itu, Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak saat memimpin press conferen update perkembangan covid-19 di Jatim mengatakan bahwa kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim hari ini bertambah sebanyak 43 kasus, sehingga secara akumulasi menjadi 1.534 kasus.

“Penambahan 43 kasus baru itu berasal dari Kota Surabaya 33, Sidoarjo 2, Jombang 2, Kab Malang 1, Kota Malang 1, Bangkalan 1, Nganjuk 1, Kab Mojokerto 1 dan Kota Blitar 1,” jelas Emil Elistianto Dardak di gedung negara Grahadi Surabaya, Senin (11/5/2020).

Mantan Bupati Trenggalek ini bersyukur karena pasien yang terkonversi negatif hari ini bertambah 13 orang, yakni 5 dari Tulungagung, 4 dari Surabaya, 2 dari Situbondo, 1 dari Bondowoso dan 1 dari Bangkalan.

“Kami juga turut berduka karena pasien yang meninggal dunia bertambah 6 orang yakni 1 dari Sidoarjo dan 5 dari Surabaya. mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” harap Emil.

Dari total 1.534 orang yang terkonfirmasi positif covid-19, kata Emil sebanyak 1.122 orang (73,14%) diantaranya masih dirawat. Kemudian sebanyak 257 orang (16,75%) sudah dinyatakan sembuh dan sebanyak 155 orang (10,1%) meninggal dunia.

Bersyukur Kapasitas RS Mencukupi

Selanjutnya untuk kasus PDP (Pasien Dalam Pengawasan), lanjut Emil bertambah sebanyak 135 kasus, sehingga total di Jatim menjadi sebanyak 4.166 kasus. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.898 orang masih diawasi, lalu 1870 orang sudah tidak diawasi dan sebanyak 398 orang yang meninggal dunia,” ungkap Wagub.

Kemudian untuk kasus OPD (Orang Dalam Pemantauan) bertambah sebanyak 137 kasus, sehingga akumulasinya menjadi sebanyak 21.391 kasus OPD di seluruh Jatim. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.301 orang masih dipantau, 17.015 sudah tidak dipantau dan 75 orang yang meningal dunia,” kata Emil Dardak.

Selain itu, untuk kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) di wilayah Jatim ada sebanyak 12.141 kasus. “Kami pastikan bahwa data update yang terkonfirmasi positif, PDP, ODP, dan OTG ini bukan berdasarkan lokasi dimana pasien tersebut dirawat. Tetapi berdasarkan alamat dari pasien tersebut yang ada dalam KTP, ” tegas suami Arumi Bachsin ini.

Masih di tempat yang sama, ketua gugus kuratif Satgas Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menambahkan bahwa pihaknya bersyukur karena kapasitas rumah sakit maupun laboratorium yang mampu melaksanakan test PCR /Swab di Jatim meningkat dari 1.102 test/hari menjadi 1.564 test/hari, sehingga bisa menambah kecepatan penanganan covid-19 di Jatim.

Harus Diperketat

Diantara rumah sakit maupun laboratorium yang mampu melakukan test PCR adalah RSUD dr Soetomo 350 test/hari, RS UA/ITD 360 test/hari, RS Univeristas Brawijaya 50 test/hari, BBLK 90 test/hari, BBTKL 360 test/hari, RS Syaiful Anwar Malang 40 test/hari, Lab Premier 144 test/hari, Nasional Hospital  50 test/hari dan Lab milik BUMN yang ada di PHC, Lavalet dan di Jember 120 test/hari.

“Selain itu ada 47 RS Rujukan Covid-19 di Jatim yang akan mampu menangani test Swab PCR setelah ada bantuan mengganti mesin catride untuk penyakit TBC dengan mesin catride baru yang bisa digunakan untuk test PCR,” beber Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.

Ia menegaskan bahwa penanganan klinis penyakit Covid-19 ini bergantung pada kecepatan 4 hal. Pertama, tes baik rapid test maupun PCR/Swab. Kedua, tracing, Ketiga isolagi dan Keempat Treatment. “Kunci utama memang ada pada test. Sebab treatment pada pasien yang membutuhkan penanganan medis itu hanya kisaran 20% saja,” beber Joni. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry