Suasana pekerja di salah satu tempat penggiling beras di Kabupaten Probolinggo

PROBOLINGGO | duta.co – Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dihadapkan dengan lonjakan harga beras, terutama untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Namun, ada harapan cerah yang mulai muncul di tengah-tengah kekhawatiran itu. Harga beras SPHP, yang sebelumnya melambung tinggi, kini mulai menurun perlahan di pasaran.

Menyikapi penurunan harga tersebut, masyarakat Probolinggo berharap agar Bulog Cabang Probolinggo turut campur tangan dengan menggelontorkan beras SPHP secara masif dan merata.

Harapan ini tidak hanya terkait dengan stabilitas harga, tetapi juga dengan kebutuhan akan akses terhadap beras yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

“Kami merasa lega melihat harga beras SPHP mulai turun sedikit demi sedikit. Namun, kami berharap agar Bulog dapat bertindak cepat dengan memastikan pasokan beras SPHP mencukupi di seluruh wilayah Probolinggo,” ungkap Nur, salah seorang warga di Kecamatan Kraksaan.

Hal senada juga disampaikan oleh Arifin, warga Kraksaan. Menurutnya, dengan adanya pendistribusian beras SPHP yang merata, harga beras di Probolinggo akan stabil kembali.

“Sebagai bagian dari masyarakat Probolinggo, kami berharap Bulog dapat mengambil langkah tegas dengan mendistribusikan beras SPHP secara merata. Ketersediaan beras dengan harga yang stabil sangat penting bagi kami untuk menjaga keberlanjutan hidup. Kami percaya bahwa pemerintah akan memprioritaskan kebutuhan rakyat, dan kami berharap bahwa kebutuhan akan pangan, terutama beras, akan menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Menanggapi harapan hal itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Yoga Prasetyadi mengatakan, pendistribusian SPHP sudah dilakukan pihaknya sejak Januari lalu.

Yoga sapaanya, mengatakan, tujuannya memang untuk menstabilkan harga beras medium di pasaran.

“Sudah sejak Januari. Setiap harinya itu kami glontorkan 150-200 ton ke daerah-daerah. Jumlah itu untuk tiga wilayah, yakni Kabupaten dan Kota Probilinggo, serta Kabupaten Lumajang. Program ini akan berlangsung sampai Desember,” jelas Yoga.

Diketahui, saat ini tercatat sudah sekitar 4.100 ton beras SPHP yang tersalurkan. Bulog menyalurkan beras SPHP itu melalui distributor maupun pengecer.

“Kami juga berkerja sama dengan kios yang ada di pasar maupun pedesaan. Dan untuk saat ini stok masih aman, ada di sekitar 5.900 ton,” tandas Yoga.

Terkait  penurunan harga. Harga beras per kilogramnya, mengalami penurunan  berkisar Rp 500,- hingga Rp 1.000,-. Untuk beras medium harganya Rp 14.000,-/kg dan untuk beras premium sekitar Rp 14.600/kg. Sementara HET untuk beras bulog Rp 10.900/kg. hul

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry