BOJONEGORO | duta.co – Pemkab Bojonegoro mengadakan pembinaan Takmir, Marbot Masjid, Ustadz, Ustadzah, Modin Perempuan dan Majelis Taklim di Bojonegoro. Acara dilaksanakan di Kecamatan Sugihwaras, Senin (9/3/2020) yang diikuti empat kecamatan yakni Sugihwaras, Balen, Temayang dan Kecamatan Kedungadem.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan kegiatan yang dilaksanakan merupakan program dari Pemkab Bojonegoro untuk memberikan perhatian. “Dengan ini diharapkan para undangan bisa lebih bersemangat lagi,” kata bupati.
Dia menjelaskan program untuk umat merupakan bentuk kepedulian Pemkab Bojonegoro untuk teman teman yang mengabdi kepada umat. Selain itu untuk para ustadz ustadzah yang mengajar ngaji diharapkan bila menemukan kejanggalan terhadap buku materi maupun kitab atau menemukan sesuatu yang menyelipkan pesan pesan radikal untuk segera melaporkan.
“Sehingga bisa menekan perkembangan paham radikal di Bojonegoro dan untuk menumbuhkan rasa cinta NKRI,” terangnya.
Sehari sebelumnya Bupati Anna Mu’wanah menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama ke 94 yang digelar Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Tambakrejo. Dalam sambutannya diperingatan tersebut bupati mengatakan NU berdiri sebelum NKRI terbentuk. Lahirnya NU turut berkontribusi mengisi nilai nilai kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk, namun tetap dalam satu kesatuan. Yakni NKRI.
“Jangan sampai melupakan sejarah perjuangan kyai dan ulama. Islam Rahmatan Lil Alamin, berideologi Pancasila dan berazaskan UUD 1945. Hal inilah yang menjadikan kita tetap bersatu dan hidup rukun dalam bermasyarakat Ingatkan kembali Nilai-Nilai Kemerdekaan NKRI,” tegasnya.
Adapun Harlah NU ke 94 diwujudkan dalam pengajian bertempat di Pendopo Kecamatan Tambakrejo dengan mauidloh Kyai Syarofuddin Ismail Qoimas, Datang di Harlah, Forpimcam Tambakrejo, Ketua DPRD Imam Solikin, Ketua PCNU Bojonegoro Dokter Khalid Ubed, pengurus Fatayat serta jajaran suriyah dan tanfidzyah MWC NU, PAC Muslimat, Anshor, IPNU, IPPNU dan Banser. rno
