“Kita mungkin sudah capek, lelah membaca kabar Corona. Di media sosial apalagi, seperti tak ada hentinya. Tiada detik tanpa Covid-19. Semua sudah pintar, menguasai betul apa itu Covid-19. Sekarang, seharusnya, kita sudah punya cara jitu untuk menaklukkannya.”

Oleh Dr Moh Mukhrojin, MSi

MEMBACA prediksi Peneliti dan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio, memang sedikit menegangkan. Katanya,  prediksi puncak COVID-19 itu ada di bulan Mei 2020. Namanya prediksi, bisa benar bisa juga salah. Waallahu’alam.

Yang jelas, kita semua sudah capek, lelah membaca kabar Corona. Di media sosial apalagi, seperti tak ada hentinya. Tiada detik tanpa Covid-19. Semua orang sudah pintar, menguasai betul apa itu Covid-19. Sekarang, seharusnya, kita sudah punya cara jitu untuk menaklukkannya

Kalau Profesor Amin bicara soal prediksi, mengapa kita tidak bicara yang pasti-pasti. Padahal, yang pasti, baik secara medis maupun non-medis, Covid-19 bisa dilawan dengan kekuatan imun. Sementara, imun itu baru terproduksi dalam diri (kita), kalau kita memiliki iman, lalu rasa aman (nyaman).

Tak henti-hentinya para ulama dan umara (pemerintah) bermunajat agar pandemi Covid 19 segera berakhir. Sudah digelar istighotsah kubro secara online. Diikuti Gubernur Jawa Timur dan PWNU Jatim pada malam nisfu sya’ban 1441 H. Ini juga dilakukan pemerintah pusat dalam rangka ‘Mengetuk Pintu Langit’ agar rakyat kembali bisa aktivitas seperti sediakala.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan “kita jangan lupa amin. Jadi, iman, imun, aman, Amin. Amin Artinya berdoa kepada Allah dengan mengucapkn amin” demikian Kiai Ma’ruf di Jakarta tadi malam.

Sementara itu Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa umat Islam dalam bulan puasa ini akan mengalami sebuah horizon baru dalam relasi keluarga. Apa itu? “Kalau biasanya tidak pernah berbuka di rumah karena sibuk, sekarang jadi lebih sering berbuka di rumah,” tuturnya.

Pernyataan kedua tokoh tersebut merupakan bentuk perhatian kepada kita agar senantiasa meningkatkan Iman, Imun dan Aman. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir, walaupun para pakar sudah punya prediksi masing masing tentang kapan berhenti pandemi ini.

Terlebih dampak sosial tentu pada roda ekonomi yang benar-benar defisit secara keseluruhan. Bukan hanya kalangan bawah saja yang pusing tujuh keliling, tapi juga para pengusaha hampir semua ‘kasta’ terkena imbasnya.

Belum lagi ketakutan masyarakat akan potensi kejahatan yang bisa saja meningkat karena tidak adanya penghasilan. Mudah mudahan saja tidak terjadi.

Covid-19 Jadi Kecil

Ada tiga konsep (Alquran) bagaimana suatu wilayah bisa menjadi aman. Pertama, adalah Falya’buduu robba haadzal baiit (yaitu masyarakatnya senang beribadah mendekatkan diri pada Allah, karena situasi pandemi seperti ini maka kita ibadah cukup dari rumah dengan keluarga, perbanyak sholat, membaca Alquran, berdoa dan lain sebagainya).

Kedua, Alladzii ath’amahum minjuu’ artinya memberi makan kepada mereka yang lapar, yaitu kita harus membantu mereka yang lapar, saling bergotong royong tidak egois, terlebih kepada korban Covid-19, sudah semestinya kita bantu mereka agar tidak keluar dari rumahnya dengan memberikan uluran tangan bagi mereka.

Yang ketiga , wa-aamanahum min khouf , artinya aman dari ketakutan, tentu dengan adanya pandemi ini kita harus waspada dan pemerintah sudah mengeluarkan protokol kesehatan, maka sudah semestinya kita lakukan anjuran pemerintah diantaranya sosial distancing, memakai masker, tunda mudik dahulu, meningkatkan imunitas diri dengan makanan bergizi agar keluarga kita benar benar aman dari Virus Corona.

Ketiga hal itu, akan menjadikan diri kita aman. Perasaan aman, akan memproduksi imun sehingga tubuh menjadi kuat. Kekuatan iman dan imun inilah yang membuat serangan Covid-19 menjadi kecil, tiada berarti.

Mudah mudahan kita dapat melewati pandemi ini dengan tetap memperkuat Iman dan Imun sehingga keluarga kita menjadi Aman, Amin Yaa Robbal Alaamin. (*)

Dr Moh Mukhrojin, MSi adalah Penyuluh Agama Islam Kota Surabaya, Pengasuh Pesantren bismar Almustaqim.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry