SURABAYA | duta.co – Perkembangan music terus berubah. Industri musik telah mengalami transformasi yang menarik dalam beberapa dekade terakhir, terutama dengan kemunculan teknologi digital yang mengubah cara kita mendengarkan, memproduksi, dan mendistribusikan lagu.

Dalam perkembangan terbaru, hadir sebuah konsep unik yang menggabungkan musik dan teknologi blockchain, yang memungkinkan para pelaku industri musik menciptakan model bisnis yang lebih transparan, adil, dan menguntungkan semua pihak, mulai dari musisi, produser, hingga pendengar.

Salah satu penyanyi yang mulai menjajaki peluang baru ini adalah Wan Irwansyah dalam album terbarunya, Yin Aurora. Berkolaborasi dengan developer Web3 Soundsky Labs, Wan Irwansyah menghadirkan konsep “listen to earn” atau “dapat duit saat dengerin lagu”.

Konsep ini berbeda dengan platform musik seperti Spotify, Apple Music, dan Joox yang menerapkan “Pay for Listen,” yang justru mengharuskan pengguna untuk membayar agar bisa mendengarkan lagu.

Sebaliknya, mendengarkan lagu-lagu dalam album Yin Aurora akan memungkinkan pendengar mendapatkan reward token kripto SSKY. Token ini kemudian dapat dikonversi menjadi BNB, dan dirupiahkan melalui exchange legal seperti Pintu, Tokocrypto, Indodax, Reku, dan lainnya.

Dalam produksi Yin Aurora, Wan Irwansyah, yang dikenal dengan nama Wan Djoker, berkolaborasi dengan Isybel Harto, seorang investor kripto yang terus mengembangkan kemampuannya menjadi produser musik dadakan.

“Kami tentunya ingin mengembangkan industri kreatif di tanah air menjadi semakin meriah, dimana para pecinta musik bisa mendapatkan duit sambil mendengarkan lagu. Sehingga mendengarkan musik menjadi lebih menarik dengan kreasi ini, seperti yang dilakukan oleh Wan Irwansyah  melalui inovasi ini,” ungkap Isybel Harto.

Dia menambahkan bahwa tujuan mereka adalah untuk “memberikan sesuatu yang berbeda di blantika music tanah air dengan sebuah konsep mendengarkan lagu yang menguntungkan dan bisa menjadi sebuah peluang bisnis dan kreativitas.

Album Yin Aurora menghadirkan tujuh single dengan tema klasik, yang berjudul Sakit Hati Yang Kurasakan, Manusia Tak Sempurna, Cinta Tak Bertuan, Jodoh Dari Tuhan, Merabaku Kehilangan, Tersentuh Dihatiku dan Sadar Dalam Lamunan.

Yang menarik, proses pembuatan lagu-lagu tersebut terbilang sangat cepat, dimulai pada bulan Februari lalu dan telah rampung pada akhir bulan Maret 2024.

Album ini terbagi menjadi dua konsep, yaitu Yin dan Yang. Yin Aurora adalah mini album side A, yang menghadirkan 7 lagu bertema kesedihan, kekelaman, dan melow. Selanjutnya, akan ada album Yang Aurora, yang menghadirkan 7 lagu bertema sukacita.

Mendengarkan Lagu dan Kreativitas Bisnis

Perpaduan musik dan teknologi blockchain dalam album Yin Aurora menandakan era baru dalam industri musik Indonesia. Konsep “listen to earn” membuka peluang baru bagi para penikmat musik untuk mendapatkan keuntungan sambil menikmati lagu-lagu favorit mereka.

Soundsky yang akan dirilis tahun ini oleh tim web3 dari Bell Technology. Platform ini nantinya akan menampilkan sejarah pembuatan lagu Yin Aurora, mulai dari petikan gitar, arrasemen musik, penataan lirik, hingga mastering.

Isybel Harto berharap ide ini dapat membangkitkan kembali masa kejayaan musik Indonesia dan mendorong kreativitas anak muda. Kolaborasi Wan Irwansyah dan Soundsky Labs ini menjadi langkah inovatif yang patut diapresiasi, membuka jalan bagi masa depan industri musik yang lebih cerah dan menguntungkan bagi semua pihak.

“Hadirnya ide baru ini akan menelurkan kembali masa-masa dimana musik Indonesia akan lebih bervariasi dan industri musik kembali diramaikan oleh anak-anak muda yang punya kreatifitas dan juga lebih energik,” demikian Isybel. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry