DEKLARASI: Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini saat deklarasi program ‘Tugu Emas’ di kecamatan Tugu, Rabu (30/10). Duta/Yullis

TRENGGALEK  – Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad mendeklarasikan gerakan Melalui gerakan bertajuk ‘Tugu Emas’ yakni program ‘Eliminasi Masalah Stunting’, di  Kecamatan Tugu, Rabu (30/10).

Kolaborasi konkrit antara Kesatuan Gerak (HKG) PKK, Kependukukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Kesehatan diharapkan mampu menangani permasalahan kasus stunting di Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ponorogo tersebut.

Camat Tugu, Budiono menjelaskan gerakan ini diinisiasi untuk menyiapkan generasi milenial yang berkualitas di  Kecamatan Tugu. “Masalah stunting merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga saya ingin mengajak peran serta semua stakeholder terkait untuk mengeliminasi permasalahan ini,” katanya.

Di Tugu sendiri terdapat 151 kasus stunting di 12 desadari 15 desa yang ada. Angka yang cukup besar sehingga hal ini memacu Camat Tugu  untuk bisa mengeliminasi angka stunting tersebut dengan mengajak peran serta banyak pihak.

Ada tiga desa yang bebas stunting yaitu Banaran, Longsor dan Dermosari. Sedangkan sesuai identifikasi yang dilakukan, kasus stunting ini lebih diakibatkan karena pola asuh ibu yang kurang baik, kesadaran pola hidup bersih yang kurang, asupan makanan yang kurang dan beberapa faktor lainnya.

Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini, menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Camat Tugu untuk menghapus masalah stunting di daerahnya, apalagi penghapusan masalah stunting ini menjadi salah satu program prioritas dari Presiden Joko Widodo setelah dilantik beberapa waktu lalu.

Di Indonesia, kemiskinan menjadi salah satu permasalahan yang menyebabkan stunting, lambatnya pertumbuhan anak. “Lambatnya tumbuh kembang anak ini terlihat karena tidak seimbangnya pertumbuhan tubuh bagian atas dan bawah,” terang wanita berparas cantik ini.

Masih dalam kegiatan launching tersebut, istri Bupati Trenggalek ini  juga mengajak peran desa untuk mendukung upaya eliminasi masalah stunting termasuk memajukan pendidikan PAUD di wilayahnya masing-masing, sehingga komitmen untuk menghapus stunting ini bisa berjalan efektif.

Dalam kegiatan ini ibu tiga anak ini juga mengajak seluruh aparatur pemerintah untuk mulai berorientasi pada Pemerintahan 4.0. dimana memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Saat ini jalannya Pemerintahan di Trenggalek masih memasuki Pemerintahan 2.0, dimana ada reword atau tambahan penghasilan baru kita bekerja dengan baik,” ujarnya.

“Saat menerima penghargaan Anugerah Pandu Negeri di Jakarta, Bapak Bupati yang menerima penghargaan ini sangat tertarik dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut bawasanya, sudah tidak keren masyarakat yang meminta pelayanan harus mendatangi kantor Pemerintah. Yang keren itu bila pelayanan itu bisa dilakukan di rumah atau tempat-tempat lain di luar kantor Pemerintahan,” lanjut Ketua TP PKK ini.

Beliau, kedepan ingin kita bisa menuju kesana, memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk pelayanan masyarakat, tandasnya. ays

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry