BERI PERNYATAAN: Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf didampingi Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf Sugiyono, tengah memberikan pernyataan kepada wartawan. (Foto: Penrem 081/DSJ)

TRENGGALEK | duta.co — Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap TNI, hal itu tidak terlepas dari peran dan kerja keras Babinsa selama ini. Babinsa merupakan ujung tombak TNI AD terdepan, sehingga masyarakat merasakan langsung.

“Kalian Babinsa adalah andalan TNI AD baru-baru ini, TNI mendapat pengakuan dari masayarakat sebagai institusi dengan tingkat kepercayaan tertinggi dibanding dengan institusi lain,” ujarnya dalam arahan saat Kunker di Kodim 0806/Trenggalek, Selasa (30/5/2023) lalu.

Andik besar Babinsa, tambahnya, sehingga tingkat kepercayaan tinggi. Maka dari itu, jaga kepercayaan dengan tetap kerja ikhlas dan selalu berada di tengah-tengah masyarakat sebagai sumber solusi. Terlepas telah dilakukan untuk masyarakat selama ini, agar para Babinsa di jajaran Kodam V/Brawijaya selalu melaksanakan senyum teritorial atau yang lebih dikenal dengan istilah 3S yakni senyum, sapa dan salam.

Menurutnya sikap 3S itu, dirinya para Babinsa dalam menjalankan tugas akan semakin mendapatkan simpati dari masyarakat dan hubungan mereka dengan masyarakat akan semakin harmonis.

“Selain itu, saya juga meminta waspadai paham radikal, jangan sampai anggota terpapar. Jalin kerjasama dengan tokoh agama, masyarakat dan potensi masyarakat lain, agar paham radikal tidak tersebar di masyarakat,” tandasnya.

Sebelumnya, di Kodim 0807/Tulungagung, Pangdam kepada wartawan menyampaikan netralitas TNI, upaya memperkuat sinergitas antar Forkopimda, serta visi misinya, agar prajuritnya harus menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat. Terkait netralitas TNI, netralitas itu tidak memilih dan tidak dipilih, tidak berpihak kepada partai atau calon manapun.

Lalu, tidak menggunakan sarana prasarana yang ada di satuan, alat peralatan dan tempat yang ada di satuan untuk digunakan bagi kepentingan kampanye salah satu golongan atau salah satu calon.

“Jika ada anggota melanggar terkait netralitas TNI, sanksi hukumnya sudah sangat tegas. Konsekuensi hukumnya sangat jelas dan ada proses hukumnya,” tegasnya. (ags)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry