MENOLAK : Warga Desa Jadi Gruduk Balai Desa untuk menolak survei sesi ik yang dilakukan PHE-TEJ (duta.co/syaiful adam)

TUBAN | duta.co – Survei seismik 3D Blok Tuban Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE-TEJ), kembali mendapatkan penolakan. Kali ini penolakan survei seismik dilakukan warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Mereka mendatangi Balai Desa setempat mempertanyakan keberpihakan kepala desa yang seakan tidak memihak kepentingan warga.  Kedatangan mereka ke balai desa menurut Alim Mutamam warga setempat turut serta melakukan aksi mengatakan hal tersebut merupakan inisiatif warga, bukan terkait terkait sosialisasi seismik.

“Kami menolak kegiatan seismik, karena tidak ada sosialisasi,” ungkap Alim dihadapan Muspika Semanding, Pemdes Jadi, Dinas Lingkungan Hidup dan PHE TEJ.

Lebih lanjut Alim menyampaikan apa yang dilakukan oleh warga terkait penolakan seismik bukan tanpa alasan mengingat sejumlah desa di Tuban terjadi terjadi beberapa kerusakan yang diduga akibat survei seismik yang dilakukan PHE PEJ

Seperti Desa Talun, Pucangan Kecamatan Montong, maupun Padasan dan Karanglo Kecamatan Kerek beberapa rumah dinding ya mengalami retak-retak.  Tidak hanya itu warga juga menduga beberapa desa adanya sumber air yang mati setelah dilakukannya survei seismik, seperti di Dusun Tileng Desa Talun, dan Dusun Gaplok Desa Jetak.

Akibat kejadian tersebut sejumlah warga Desa Jadi menolak adanya seismik, warga meminta kegiatan servei seismik dihentikan, warga kawatir hal serupa terjadi di desa mereka.

“Kami menyayangkan Pemdes, kenapa tak ada sosialisasi terlebih dahulu sebelum ada kegiatan,” terangnya.

Dengan adanya kejadian disejumlah desa warga meminta penjelasan kepada pihak PHE, termasuk penghitungan lahan yang menjadi lokasi seismik. Warga juga meminta Kejelasan kepada pihak Pemdes terkait permasalahan yang dihadapi oleh warga. Disamping itu warga menyayangkan apa yang disampaikan oleh Astro yang akan menutup lokasi tambang rakyat.

Sementara itu, Kades Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Munir menjelaskan, jika sosialisasi seismik telah dilakukan 22 Agustus 2019. Waktu itu karena ada acara keluarga, pihaknya pulang dari kantor sekitar pukul 13.00 Wib. Setelah itu dilanjutkan sosialisasi seismik.

“Sosialisasi sudah dilakukan PHE. Setuju dan tidak setuju adanya seismik silahkan sampaikan ke Pemkab, Muspika Semanding maupun PHE,” jelas Kades Munir.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Semanding, Danarji mengatakan setelah dijelaskan oleh pertamina, jika ada yang dikhawatirkan silahkan tanyakan.

Survei ini dalam rangka untuk mendapatkan kecukupan BBM. Tugas dari Pertamina untuk mencari sumber baru migas, karena kebutuhan orang saat ini tak terlepas dari BBM.

“Andai kata sehari SPBU tutup atau tidak ada suplai tentu masyarakat akan ramai. Oleh karena itu, Pemerintah menugaskan Pertamina untuk mencari sumur baru minyak,” sambung mantan Camat Bancar.

Pemkab berpesan kepada Pertamina untuk tidak merugikan masyarakat. Sekaligus tetap memperhatikan kepentingan masyarakat. Disisi lain, selama tidak dirugikan masyarakat diharapkan untuk mendukung. “Pertamina harus mendengar saran masukan yang baik dari warga Jadi,”sambungnya.

PHE TEJ, Ulin Najah, menyampaikan terima kasih kepada perwakilan Warga, Tim Asistensi Pemkab Tuban, Muspika dan Pemdes, yang dapat menerima dengan kesepakatan harus didata ulang serta  ikut mengawal berjalannya pekerjaan sampai selesai.

“Kami juga akan memberikan sumbangan CSR kepada warga desa, serta warga Desa Jadi pada umumnya yang sudah mendukung suksesnya mediasi ini,” kata Ulin (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry