TAROKAN : Supadi, Kepala Desa Tarokan diduga memalsukan identitas (Nanang Priyo/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Berdalih telah bekerja sesuai aturan yang ada, Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana saat dikonfirmasi Selasa (28/1) membenarkan jika Supadi, Kepala Desa / Kecamatan Tarokan telah ditetapkan sebagai tersangka. Telah dilayangkan surat panggilan pertama namun dikabarkan tidak hadir. Bila hingga panggilan ketiga tak hadir, maka tidak ada pilihan akan dilakukan jemput paksa alias ditangkap.

Kasus yang dijeratkan kepada Supadi, terkait pemakaian gelar akademik Sarjana Ekonomi atau SE pada data administrasi berdasar laporan masyarakat. Data ini terlihat jelas, saat dirinya mendaftar sebagai bakal calon Bupati Kediri pada sejumlah partai politik. Namun sebenarnya, proses pengaduan ini telah lama dilakukan penyidikan sebelumnya Supadi dikabarkan akan berniat maju sebagai orang nomor satu di Kabupaten Kediri.

Lepas dari pemberitaan, ternyata Supadi telah dimintai keterangan oleh tim Penyidik Polres Kediri Kota. Adapun Kasus tindak pidana yang disangkakan Pasal 28 Ayat 7 UU RI nomor 12 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pidana Pendidikan Tinggi Pasal 93, ancaman hukuman 10 tahun atau membayar denda Rp. 1 miliar.

Bukan hanya Supadi, istri sahnya Yatirah juga pernah diadukan atas kasus yang sama saat  akan mendaftarkan diri sebagai bakal calon Kepala Desa Tarokan. “Sesuai aduan saya, bahwa Ibu Yatirah tidak pernah bersekolah pada SMP atau SMA yang tertulis dalam data adminitrasi,” ucap Katino, warga desa setempat sebagai pelapor.

Tentunya bila kemudian kasus ini ditinjau ulang, tidak tertutup kemungkinan pasangan suami istri ini akan dijebloskan dalam penjara atas kasus yang sama. “Kami sesuaikan semuanya dengan aturan yang ada, tidak memihak kepada siapapun. Mohon bantuannya bisa menjaga amanah,” ucap Kapolres Kediri Kota saat dikonfirmasi.

Bila kemudian Supadi tidak segera ditetapkan sebagai tersangka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, resiko yang bakal terjadi akan berhadapan langsung dengan warganya. Aksi demo bisa kembali terjadi seperti saat menjelang Pemilihan Kepala Desa, karena ada dugaan dia melakukan suruhan kepada orang untuk meminta kartu panggilan Pilkades. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry