Cek darah untuk mengetahui antibodi pegawai Laboratorium RSI Jemursari. DUTA/ist

Petugas kesehatan di rumah sakit mengalami risiko penularan terhadap Covid-19 lebih tinggi dibandingkan masyarakat biasa. Apalagi, mereka yang bekerja di RS rujukan, di laboratorium pemeriksaan sampel darah atau pengambilan swab nasofaring, bahkan yang berada di ruang perawatan khusus pasien Covid-19 atau ruang isolasi. Karena itu, skrining Covid-19 penting dilakukan agar bisa mengantisipasi diri sehingga tidak berdampak buruk bagi petugas kesehatan.

——-

Tiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yakni dr Notrisia Rachmayantia dari Fakultas Kesehatan, dr Bastiana Bermawib dan dr Diyan Wahyu Kurniasaric dari Fakultas Kedokteran berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap para pegawai laboratorium di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Jemursari.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

 

Dipilihnya pegawai di laboratorium karena mereka juga memiliki risiko yang sangat besar tertular virus corona ini. Karena setiap hari melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel pasien. Bahkan, ketika di saat jumlah pasien sedang tinggi, para petugas di laboratorium ini juga menjadi bagian yang sangat sibuk.

Swab PCR bagi seluruh pegawai Laboratorium di RSI Jemursari. DUTA/ist

Namun, terkadang mereka tidak menyadari bahwa penularan bisa saja terjadi walau sudah menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sangat lengkap. Banyak pegawai yang enggan untuk melakukan pemeriksaan rutin atau skrining Covid-19. Sehingga dikhawatirkan ketika mereka tertular dengan tanpa gejala (OTG/orang tanpa gejala) dikhawatirkan akan menulari orang-orang di sekitarnya termasuk keluarga.

Karena itulah, tim pengabdian masyarakat Unusa ini berupaya untuk mengajak 31 pegawai laboratorium RSI Surabaya Jemursari untuk melakukan skrining rutin.

Dikatakan Notrisia Rachmayantia atau Maya, kegiatan dilaksanakan dengan mengidentifikasi pegawai laboratorium RSI Surabaya Jemursari untuk kemudian dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Kemudian dilakukan pengambilan swab nasofaring untuk pemeriksaan antigen serta pengambilan darah untuk pemeriksaan antibodi yaitu IgG dan IgM anti SARS-CoV2.

Konsultasi sebelum dilakukan pemeriksaan. DUTA/ist

“Berdasarkan pengamatan di lingkungan mitra terkait dengan skrining COVID-19 berupa pemeriksaan swab nasofaring untuk deteksi antigen SARS-CoV2 maupun pemeriksaan IgG dan IgM anti SARS-CoV2 masih banyak pegawai RSI Surabaya Jemursari belum memeriksakan diri secara rutin,” ujarnya.

Dikatakan Maya, RSI Surabaya Jemursari merupakan rumah sakit swasta yang terletak di Surabaya dan merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. RSI Surabaya Jemursari menyediakan ruang isolasi untuk merawat pasien Covid-19 dan melakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi SARS-CoV2.

Petugas kesehatan yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19 termasuk pegawai laboratorium RSI Jemursari beresiko tertular.

“Skrining Covid-19 bermanfaat mendeteksi populasi yang rentan di RSI Surabaya Jemursari sehingga penanganan dini dapat dilakukan untuk mencegah kematian serta penularan pada rekan kerja maupun masyarakat sekitar tempat pegawai tersebut tinggal. Skrining Covid-19 diharapkan pula dapat menjadi strategi untuk mencegah penambahan kasus dan transmisi penularan Covid-19 secara global,” jelasnya.

Tim pengmas kata Maya, melakukan pemeriksaan pada 31 pegawai laboratorium RSI Surabaya Jemursari. Dari hasil pemeriksaan itu sebanyak satu orang dengan keluhan infeksi saluran pernafasan atas didapatkan hasil antigen SARS-CoV2 positif serta IgG dan IgM anti SARS-CoV2 reaktif.

Sebanyak satu orang dengan keluhan infeksi saluran pernafasan atas didapatkan hasil antigen SARS-CoV2 positif tetapi hasil IgG dan IgM anti SARS-CoV2 nonreaktif.

Hasil skrining juga mendapatkan sebanyak 8 pegawai tanpa keluhan infeksi saluran nafas atas yang memiliki hasil antigen SARS-CoV2 negatif, IgM anti SARS- CoV2 nonreaktif tetapi memiliki IgG anti SARS-CoV2 reaktif. Sedangkan sisanya sebanyak 21 orang dengan hasil antigen SARS-CoV2 negatif, IgG dan IgM anti SARS-CoV2 nonreaktif.

Tes untuk pemeriksaan Covid-19 terdiri dari pemeriksaan virus yang digunakan untuk mendeteksi infeksi baru dengan menggunakan Nucleic Acid Amplification Test (NAATs) maupun tes antigen. Tes antibodi disebut juga dengan tes serologi digunakan untuk mendeteksi infeksi lampau dari Covid-19.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada 29 dan 30 Juli 2021 lalu itu, kini para pegawai di laboratorium harus secara rutin melakukan skrining Covid-19, agar semua pegawai bisa melakukan antisipasi dan aman dalam bekerja. hms/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry