Ketua tim Satgas RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur. (DUTA.CO/Amin)

BANGAKALAN | duta.co – Ruang isolasi untuk pasien yang pistif terpapar virus Corona (Covid-19) di Rumah Sakit Syarifah Ambami Rato Ebuh (RSUD Syamrabu) Bangkalan  penuh.

“Pada awalnya kami menyiapkan ruang isolasi untuk pasien Covid-19 itu 76 kemudian ditambah lagi hingga 80 bed, dan sekarang ruang islolasi di rumah sakit penuh,” kata Ketua Tim Satgas RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Catur, Selasa (7/6).

Dikatakan, Setelah ruang isolasi di RSUD Syamrabu penuh, isolasi untuk pasien Covid-19 dilakukan di Balai Diklat. “Di Balai Diklat-pun saat ini runag isolasi untuk pasien Covid-19 ini penuh juga,” jelas dr Catur yang juga anggota tim gugus tugas Covid-19 kabupaten bangkalan ini.

Dijelaskan dia, karena ruang isolasi di RSUD Syamrabu penuh, begitu juga ruang isolasi di Balai Diklat juga penuh, maka untuk menambah ruang isloasi yang baru dirinya masih menunggu keputusan dari Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Bangkalan. “Kita kembalikan ke Gugus tugas Covid-19, karena untuk menambah runag isolasi baru kebijakan gugus tugas, apakah mau membuka ruang isolasi baru atau menerapkan protokol kesehatan lainnya,” terang Catur.

Ditambakan Catur, untuk ruang isolasi pasien di RSUD bangkalan ini yang penuh ini bukan dalam artian overload sampai tidak bisa menampung pasien. “Ada pasien yang sembuh dan pulang atau keluar ada pasien yang masuk, jadi  pasien ini keluar masuk,” terangnya.

Sampai saat ini, kata Catur, pasien Covid-19 di Kabupaten Bangkalan sudah banyak yang sembuh, bahkan sejumlah  tenaga medis yang postif terpapar virus Covid-19 ada yang sembuh. “Kalau total pasien Covid-19 yang sudah sembuh itu ada 86 orang pasien,” tuturnya.

Di masa pandemi Covid-19 ini, ia berharap agar masyarakat tidak lambat datang ke rumah sakit. “Harapan saya agar masyarakat jangan sampai terlambat datang ke rumah sakit. Kalau pasien sudah dinyatakan poisitif, nggak usah kuatir datang saja ke rumah sakit langsung kita tangani, dan untuk sembunya sangat besar,” katanya

Namun, imbuh dr Catur, jika pasien yang dinyatakan positif Covid-19 datangnya ke rumah sakit terlambat, maka akan terjadi masalah. “Ya kalau daangnya telat itu yang menjadi masalah. Proses penyembuhan Covid-19 ini tergantung, bisa cepat negatif, rata-rata selama 15 hari, tapi kalau langsung diobati terus membaik dan negatif,  kira-kira 2  mingguan  sudah negatif,” pungkasnya. (min)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry