Dinas Kesehatan menggelar Workshop dan Gerakan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara.(dok/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co — Gugah kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini sebagai upaya mencegah penyakit kanker, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar Workshop dan Gerakan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara, Selasa (27/2) di Poltekkes Kemenkes Malang. Kegiatan ini dihadiri Camat Kota, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Kediri, Perwakilan Ketua TP PKK, Kepala Puskesmas se-Kota Kediri serta kader pendamping.

Kepala Dinas Kesehatan, dr Muhammad Fajri Mubasysyir, mengatakan, penyakit kanker masih menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia. Bahkan WHO menyebut, penyakit kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, terhitung hampir 10 juta kematian per tahun pada tahun 2020. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kampanye edukasi terkait faktor risiko, promosi kesehatan, screening dan pemeriksaan deteksi dini kanker sangat penting diketahui masyarakat untuk peningkatan kesadaran terhadap bahaya kanker.

“Untuk itu Pemerintah Kota Kediri perlu melakukan intervensi kepada masyarakat, salah satunya melalui tindakan pemeriksaan dini dengan teknik IVA. Kegiatan ini sekaligus digelar dalam rangka hari kanker sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari,” ujar dr Fajri.

Sehingga, dengan begitu diharapkan masyarakat dapat menerapkan gaya hidup sehat dan memiliki kemauan untuk melakukan deteksi dini hingga proses pengobatan kanker.

“Dalam kegiatan ini kita juga menerjunkan tim medis dari Dinas Kesehatan dan puskesmas di Kota Kediri untuk melakukan pemeriksaan IVA. Apabila dari pemeriksaan kita temukan ada masalah di serviksnya maka akan kita tindak lanjuti dengan krioterapi yang sudah ada di Puskesmas Balowerti, Pesantren 2 dan Campurejo,” jelasnya.

Bagi masyarakat khususnya perempuan usia produktif atau ibu-ibu yang ingin melakukan pemeriksaan IVA, dr Fajri menuturkan, bisa datang ke puskesmas pada hari dan jam kerja. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala antara 6 bulan hingga 1 tahun.

Dikatakan dr. Fajri, pencegahan kanker dapat pula dilakukan dengan beberapa cara diantaranya menghindari faktor risiko dan melakukan Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres (CERDIK). Selain itu juga dengan melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) dan menghindari radikal bebas.

Melalui kegiatan ini, dr Fajri berharap, bisa meningkatkan capaian pemeriksaan IVA dan Sadanis di Kota Kediri. Pihaknya juga menghimbau masyarakat apabila merasa kondisinya kurang sehat dibarengi dengan munculnya benjolan di tubuh sebaiknya segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

“Jika merasa kondisinya kurang sehat kemudian ada benjolan yang tumbuh cepat dalam waktu beberapa bulan sebaiknya segera melakukan pemeriksaan. Selain itu, jika masyarakat ingin mengetahui info yang benar dan lengkap tentang tanda-tanda dini penyakit kanker bisa datang ke puskesmas terdekat. semoga kegiatan ini bisa menjadi bekal dalam memberikan pengetahuan dan pembentukan perilaku yang baik sebagai upaya pencegahan kanker serviks dan kanker payudara,” ungkapnya.

Terlihat sejak pagi ratusan masyarakat yang didominasi ibu-ibu sangat antusias untuk mengikuti pemeriksaan deteksi dini kanker. Seperti Ani Mutiah warga asal Kelurahan Bangsal yang ikut melakukan pemeriksaan. Dia mengutarakan alasannya untuk mengikuti pemeriksaan dikarenakan ingin memastikan kondisi kesehatan tubuhnya.

“Dari hasil pemeriksaan alhamdulillah normal dan pemeriksaan seperti ini jika diadakan secara rutin sangat bagus. Jadi masyarakat ada motivasi untuk memeriksakan dan mengecek kesehatannya,” ungkapnya.

Selain Workshop dan deteksi dini kanker, kegiatan juga diisi dengan penyerahan tali asih kepada perwakilan survivor kanker serta diisi narasumber dari Poltekkes Kemenkes Malang.(bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry