PELANTIKAN : Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie memberikan ucapan selamat kepada para lulusan Ners Unusa, usai pelantikan, Sabtu (17/4/2021). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Program studi (prodi) Profesi Ners Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dipuji. Adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Prof Nursalam yang memberikan pujian itu.

Karena, dari 56 lembaga perguruan tinggi yang memiliki prodi Profesi Ners, hanya Unusa yang mengantongi akreditasi A. “Nantinya mulai dipikirkan mendirikan prodi maguster dan doktor untuk keperawatan ini. Kita dukung sepenuhnya,” ujar Nursalam saat hadir dalam acara pelantikan lulusan profesi Ners Unusa, Sabtu (17/4/2021).

Prof Nursalam mengatakan effort Unusa untuk mencetak lulusan perawat yang handal, pantas diapresiasi. “Kerja keras Unusa membuahkan hasil,” tukas Nursalam.

Selain apresiasi, Nursalam juga mengingatkan perawat adalah profesi yang rentan mengalami masalah. Salah satu kasus yang menimpa perawat di Palembang. “Karenanya jadi perawat harus berhati-hati dalam menjalankan tugasnya,” tukasnya.

Nursalam menjelaskan, potensi perawat yang bekerja di luar negeri cukup terbuka. Di beberapa negara masih membutuhkan bantuan seorang perawat. “Para lulusan profesi ners, selalu kami dorong untuk bisa bekerja di luar negeri. Begitupun lulusan Unusa harus bisa memanfaatkan momen,” jelasnya.

Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, MEng mengatakan, Unusa sudah merancang lulusan perawat yang siap bekerja di luar negeri khususnya di Jepang.

 Karena Unusa memiliki Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS). Melalui LPKS Unusa, lulusan perawat bisa bekerja di luar negeri. “LPKS Unusa telah kerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), tujuannya mempersiapkan lulusan perawat agar bisa dan mampu bekerja di luar negeri,” ungkap Jazidie.

Jazidie menjelaskan, tidak hanya keterampilan dalam bidang keperawatan, LPKS Unusa juga mengajarkan bahasa Jepang sampai level 4. “Kami mempersiapkan para calon perawat yang akan bekerja di luar negeri. Perawat di Jepang sangat dibutuhkan, karena orang-orang di Jepang sering menitipkan orang tua di tempat penitipan atau panti asuhan. Hal itu menjadi peluang bagi lulusan perawat di Indonesia,” ungkap Jazidie.

Unusa melantik dan mengambil sumpah 44 mahasiswa prodi Profesi Ners. Lulusan itu seluruhnya adalah perawat dari empat rumah sakit jejaring Mitra Keluarga yakni Waru dan Pondok Candra Sidoarjo serta Kenjeran dan Satelit Surabaya.

Salah satu lulusan, Fida Fitriyanah mengaku, sudah mempersiapkan untuk mengenyam pendidikan lagi ke depannya. “Dengan ini saya bisa mengembangkan potensi pada diri saya untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi lebih baik lagi,” jelasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry