Para akademisi mendeklarasikan Asosiasi Dosen Pergerakan dalam Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII yang berlangsung pada 5-7 April 2021 di UIN SATU Tulungagung. (FT/ist)

TULUNGAGUNG | duta.co –  Para dosen alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) punya wadah profesi baru. Namanya Asosiasi Dosen Pergerakan (Asdoper). Asdoper dideklarasikan bersamaan Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII di Kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung pada 6-7 April 2021.

Pembacaan deklarasi dipimpin Ketua Umum PB IKA-PMII Muqowwam. Ini sekaligus menandainya ditutupnya Muktamar Pemikiran Dosen PMII. Tak kurang dari 70 dosen ikut menandai deklarasi berdirinya Asdoper. Beberapa guru besar dari beberapa kampus di tanah air tampak antusias mengikutinya.

“Asdoper ini merupakan organisasi semi otonom dari IKA-PMII yang kepengurusannya tidak harus bergantung atau pun mengikuti kepengurusan IKA-PMII. Jadi, statusnya independen,” tandas Muqowwam yang juga dikenal sebagai politisi PPP.

Pembentukan Asdoper ini, lanjut Muqowwam, untuk mewadahi, mengelola, mengembangkan dan mendistribusikan karir serta kompetensi dosen alumni PMII demi kejayaan agama, bangsa dan negara. Harapannya, para dosen alumni PMII bisa berkiprah lebih positif dan berkontribusi nyata terhadap agama dan NKRI.

Ketua Umum PB IKA-PMII Muqowwam menandatangani naskah deklarasi Asosiasi Dosen Pergerakan di arena Muktamar Pemikiran Dosen alumji PMII yg digelar di UIN SATU Tulungagung 5-7 April 2021.

Sebelum pembacaan deklarasi, para peserta berhasil menyusun dan menyepakati AD/ART. Selanjutnya, memilih formatur yang terdiri dari 11 orang. Mereka akan bertugas menyusun dan melengkapi jajaran kepengurusan Asdoper. Formatur terpilih terdiri dari Prof Dr H Abdurrahman Mas’ud (UIN Walisongo Semarang). Prof Dr KH Maftukhin M.Ag (Rektor UIN SATU Tulungagung). Prof Dr H Habib Idrus Al-Hamid M,Ag (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua). Prof Dr M Noor Harisuddin M.Fil (UIN KHAS Jember). Prof Dr Hj Ulfiah M.Si (Warek IV UIN SGD Bandung).

Selain itu, Prof Dr Ir H Husain Syam MTp (Rektor Universitas Negeri Makassar). Prof Dr Ida Umami, MPd Kons (Rektor IAIN Metro Lampung). Dr HM Faisal M.Pd (Universitas Negeri Jakarta). Dr HA Luthfi Hamidi M.Ag (IAIN Purwokerto). Ali Forman PhD (Universitas Negeri Semarang) dan Dr Akhmad Taufiq (Universitas Jember).

Rektor UIN Satu Tulungagung, Maftukhin, selaku tuan rumah menambahkan, kegiatan Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII ini baru pertama kali digelar. Hadirnya beberapa politisi di acara tersebut sempat memunculkan isu adanya agenda politik tersembunyi dibalik acara itu. Namun, Maftukhin jelas-jelas menepisnya.

Menurutnya, Muktamar Pemikiran bertujuan sebagai bentuk sumbangsih untuk menyukseskan program Indonesia Emas di tahun 2045. “Jadi, ini murni muktamar pemikiran untuk dosen yang tergabung dalam IKA-PMII, tidak ada kepentingan lain,” tegasnya.

Ketua Panitia Muktamar Noor Harisuddin menambahkan, dalam muktamar ini juga digelar diskusi dan seminar membahas program Indonesia emas dan praktik pendidikan tinggi oleh forum rektor PMII. Selain itu, beberapa seminar juga menghadirkan para narasumber berkompeten di bidangnya. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry