SIDOARJO | duta.co – Upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 dan mewujudkan wilayah Kabupaten Sidoarjo menjadi zona hijau Covid-19, menjadi atensi yang harus segera dijalankan para Kapolsek. Untuk itu, razia pendisiplinan masyarkat menjadi langkah utama berdasar inpres no.6 tahun 2020.
Seperti yang dilakukan Polsek Wonoayu, Selasa, (1/9/20). Tak sedikit pengendara roda dua yang terkejut dengan adanya razia implementasi dari Inpres Nomor 6 tahun 2020 dan terjaring karena tidak menggunakan masker saat keluar rumah.
Kapolsek Wonoayu, AKP Rohmawati Lailah, kepada duta.co mengatakan, giat ini menerapkan peraturan baru no 6 tahun 2020, yakni inpres nomor 6 tahun 2020 tentang pendisiplinan penggunaan masker. Sekarang ini, di wilayah Wonoayu makin tinggi angkanya.
“Ini PR kita bersam. Kita melaksanakan pendisiplinan secara rutin setiap hari tanpa henti tanpa lelah kita gabung dengan pemeintah desa, baik dengan Koramil, Satpol PP, serta warga dan lingkungan sekitar supaya kita dapat bahu-membahu agar kedepan masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri,” ujar mantan Wakasat Reskrim Polresta Sidoarjo tersebut.
Kapolsek wanita tersebut menambahkan, razia ini melibatkan 20 personil gabungan dari Polsek Wonoayu, Koramil, Satpol PP, dan masyarakat desa setempat. Alhasil, didapati masyarakat yang tidak menggunakan masker sebanyak 20 orang.
“Sanksinya bervariasi. Ada yang bersih-bersih, pushup, karena dia mau melakukan pushup juga. Kita melaksanakan pendisiplinan ini hanya melakukan pengawalan, yang melakakuan adalah Satpol PP,” imbuhnya.
Ia berharap, kedepan, masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri agar menggunakan masker kemana pun dan dimana pun.
Sementara, Suwito, salah satu warga yang melintas hendak ke toko dekat rumahnya terkejut saat dihentikan Kapolsek. Karena istrinya tidak menggunakan masker, akhirnya istrinya diberikan sanksi membacakan Pancasila.
Senada, Serda Burhanuddin, personel Koramil yang juga Babinsa Desa setempat menambahkan, agar masyarakat bisa lebih dispilin memakai masker. “Babinsa juga rutin memberikan imabauan kemasyarakat,” ujar Burhanuddin. (loe)
