Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih. DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co –  Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di tahun ini tidak lagi berlaku untuk masuk jalur mandiri di Universitas Airlangga (Unair).

Hal tersebut diungkapkan Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih dalam Bincang UTBK dan SBMPTN 2020 melalui streaming, Selasa (2/6/2020).

Dikatakan Prof Nasih, untuk saat ini nilai UTBK hanya bisa digunakan untuk jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Biasanya nilai ini digunakan PTN untuk jalur mandiri. Tapi di Unair, kami kemungkinan akan melakukan ujian mandiri. Sedang dipersiapkan semuanya, waktunya kapan,” ujar Prof Nasih.

Seperti diketahui, UTBK tahun ini  mulai dibuka pendaftaran pada 2 Juni hingga 20 Juni 2020. Dan tes hanya sekali digelar untuk  tes potensi skolastik (TPS). Tes ini digunakan  untuk mengukur potensi yang ada pada diri yang bersangkutan.

Dalam tes ini, calon mahasiswa akan diukur pada kemampuan kognitif, logika atau nalar dan pemahaman umum. Tes ini dapat mengetahui apakah seseorang mempunyai potensi untuk masuk ke perguruan tinggi.

Selain itu, Prof Nasih mengungkapkan UTBK tahun ini juga digelar bersamaan dengan SBMPTN. Di mana peserta yang sudah mendaftar bisa langsung memilih program studi yang diinginkan.

“Kalau tahun sebelumnya ikut UTBK dulu, dari hasil nilai baru bisa dipakai untuk mendaftar SBMPTN. Tapi karena pandemi, semua kita persingkat,” jelasnya.

Karena itu, pemilihan prodi harus benar-benar dipertimbangkan dengan matang. Karena jika salah memilih maka tidak boleh diubah walau akan mengikuti UTBK kedua. “Jadi pemilihan prodi sudah paten jika data sudah diinput. Makanya  harus benar-benar dengan pertimbangan matang,” tandasnya.

Dan yang jelas untuk pemilihan prodi, tidak bisa lintas keilmuan. Misalnya pilihan satu teknik, maka pilihan dua juga harus teknik bukan soshum, begitu sebaliknya.

Lokasi UTBK Pilih yang Dekat Rumah

Yang pasti, Prof Nasih mengatakan,  karena pertimbangan pandemi juga,   peserta diharapkan mengukuti tes UTBK di pusat UTBK terdekat dengan lokasi tempat tinggal.

Di Surabaya dan sekitarnya ada lima lokasi pusat UTBK. Yakni Unair, ITS, Unesa, UPN dan Unijoyo Bangkalan Madura.

“Lokasi tes bisa di mana saja, tapi bisa memilih PTN dan prodi yang diinginkan di manapun di seluruh Indonesia. Dan di Indonesia ada 74 pusat UTBK yang tersedia,” tuturnya.

Dan Unair sendiri, kata Prof Nasih, pantas untuk dipilih. Karena Unair bagai toko serba ada (toserba) yang menyediakan prodi apa saja. Mulai kedokteran, kesehatan, soshum hingga teknik. “Dan semua sudah akreditasi A bahkan internasional, kecuali prodi baru,” ungkapnya.

Foto Diri Harus Diperhatikan

Dalam kesempatan yang sama, Prof Nasih mengingatkan, bahkan mewanti-wanti agar peserta mengunggah foto diri yang sesuai dengan syarat. Belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak peserta yang gagal mengikuti tes karena foto tidak memenuhi syarat.

Foto sangat penting di mana 70 persen foto harus terlihat wajahnya.  Karena nantinya akan dicocokkan antara foto di kartu peserta dengan yang datang.

“Harus seperti foto di paspor. Badan tidak terlihat tidak apa-apa, yang penting wajahnya. Ini untuk mempercepat proses karena kalau tidak sama akan disuruh pulang,” tukasnya.

Tuna Netra Ada Sesi Khusus

Bagi peserta tuna netra, dikatakan Prof Nasih, akan ada sesi khusus. Dari empat sesi tes yang akan digelar, bagi tuna netra digelar di sesi kedua pada 7 Juli 2020.

Dan ini digelarnya hanya di pusat UTBK yang sudah ditunjuk. Di Surabaya hanya di Unesa dengan fasilitas untuk tuna netra yang sudah dipersiapkan.

Perlu diperhatikan saat mendaftar, peserta tuna netra harus mengisi kolom ketunaan. Karena kalau tidak diisi maka akan disatukan ruangan tes dengan yang normal. Dan di ruang itu tidak dilengkapi fasilitas untuk peserta tuna netra.

Namun sebaliknya jika peserta normal mengisi kolom ketunaan netra itu, maka ketika pengecekan ternyata tidak sesuai, maka secara otomatis tidak boleh mengikuti UTBK. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry