Warga yang rela antre air bersih dari BPBD Kabupaten Pasuruan. (DUTA.CO/Abdul)
PASURUAN | duta.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan terus melakukan dropping air bersih ke sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sejak terjadinya musim kemarau, meski saat ini sudah mulai memasuki pancaroba. Saat ini sekitar 23 desa dari 7 kecamatan mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati mengatakan, total ada 23 desa di 7 Kecamatan yang mengalami kekeringan. “Dropping air bersih menjadi prioritas utama meski hujan lokal sudah mulai turun,” katanya, Senin (5/10) siang.
Dari pemetaan BPBD, desa yang kekeringan meliputi, Bulusari dan Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Desa Jeladri, Kedungrejo dan Sumberrejo di Kecamatan Winongan; Desa Lumbang, Watulumbung, Cukurguling, Karangjati dan Karangasem, di Kecamatan Lumbang, di lereng Gunung Bromo.
Selain itu, Desa Mangguan, Ngantungan, Sibon, Klakah, Pasrepan dan Petung di Kecamatan Pasrepan. Ada pula Desa Pasinan, Balunganyar, Semedusari, dan Wates di Kecamatan Lekok; Desa Kedungpengaron dan Oro-oro Pule di Kecamatan Kejayan; dan Desa Karanglo, Kecamatan Grati, timur Pasuruan.
Dari tujuh kecamatan tersebut, setidaknya ada 3 kecamatan yang paling terdampak bencana kekeringan, yakni Kecamatan Lumbang, Pasrepan dan Winongan.“Untuk sementara, dropping air bersih tetap jalan sampai nanti hujan sudah turun merata,” ujar Tecto, dihubungi di sela-sela kesibukannya
Distribusi air bersih mulai BPBD dilakukan sejak awal bulan Juli lalu. Per harinya, tiap desa menerima kiriman air bersih sebanyak 2 rate atau dua tangki yang berisi 5.000 liter air bersih yang bisa digunakan warga untuk minum, mandi dan memasak. “Setiap hari kita kirim 2 tangki air bersih,” imbuhnya. (dul)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry