Rudi Umar Susanto, M.Pd. – Dosen S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGAMATAN terhadap hasil karya anak merupakan jendela yang mengungkapkan pikiran sosial mereka. Karya-karya ini mencerminkan pemahaman mereka tentang dunia, hubungan dengan orang lain dan refleksi terhadap lingkungan sekitar.

Melalui berbagai jenis karya seperti seni lukis, tulisan, atau bahkan permainan, anak-anak mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan pandangan mereka terhadap dunia di sekitar mereka.

Dalam konteks pendidikan, memperhatikan dan memberi ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri melalui karya-karya mereka sangatlah penting. Ini tidak hanya membantu mereka mengembangkan keterampilan artistik dan literasi, tetapi juga memperkuat koneksi emosional mereka dengan lingkungan sekitar.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Melalui pengakuan atas karya-karya mereka, anak-anak merasa dihargai dan didorong untuk terus bereksplorasi dan berkontribusi dalam masyarakat. Penting untuk dicatat, bahwa hasil karya anak-anak bukanlah hanya tentang keterampilan artistik atau kecerdasan verbal.

Lebih dari itu, karya-karya tersebut merupakan cerminan dari pikiran sosial mereka yang terbentuk atas interaksi dengan dunia sekitar. Melalui pengamatan dan apresiasi terhadap karya-karya anak, kita dapat memahami lebih dalam tentang pandangan mereka terhadap masyarakat, nilai-nilai yang mereka anut, dan kebutuhan mereka dalam pengembangan sosial dan emosional.

Seni Lukis: Cerminan Kehidupan Sosial

Seni lukis anak-anak sering kali menggambarkan gambaran tentang kehidupan sehari-hari, interaksi dengan keluarga, teman-teman dan kehidupan di lingkungan mereka. Melalui palet warna dan bentuk-bentuk yang digunakan, lukisan-lukisan mereka menggambarkan cara mereka memandang interaksi sosial dan nilai-nilai yang mereka anggap penting.

Misalnya, sebuah lukisan mungkin menggambarkan keceriaan permainan di taman, atau kesedihan saat terjadi pertengkaran dengan teman sekelas. Croce (dalam Sumarjo, 2000) menyatakan antara batin manusia atau intuisi dan ekspresi tidak dapat dipisahkan sebab kedua hal bersatu padu.

Seniman adalah orang yang mempunyai suasana batin tertentu yang berbentuk ide, dan mampu mengekspresikannya ke dalam wujud nyata. Selanjutnya Croce mengemukakan bahwa kreasi artistik merupakan suatu proses yang berlangsung di dalam (inner process) intuisi artistik atau suasana batin terbentuk atau terwujud dalam bentuk imajinasi.

Dalam seni lukis, imajinasi inilah yang diekspresikan menjadi suatu karya seni lukis yang diwujudkan dalam karya nyata agar karya tersebut dapat dikomunikasikan kepada orang lain. Hasil karya seni juga dapat menjadi cermin dari perasaan mereka terhadap diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Terkadang, melalui karya seni, anak-anak mengekspresikan perasaan cemas, kesepian, atau kebahagiaan.

Dalam beberapa kasus, lukisan-lukisan tersebut dapat menjadi jendela yang mengungkapkan perjuangan internal yang sedang mereka alami.

Tulisan: Suara Batin yang Terungkap

Tulisan anak-anak, seperti cerita pendek, puisi, atau jurnal pribadi, juga memberikan wawasan yang dalam tentang pikiran sosial mereka. Dalam tulisan mereka, anak-anak menceritakan pengalaman hidup mereka, konflik yang mereka hadapi, atau kebahagiaan yang mereka rasakan. Melalui kata-kata, mereka mampu mengekspresikan pemahaman mereka tentang empati, persahabatan, dan nilai-nilai sosial lainnya. Karena, hal itu semua merupakan bentuk produksi bahasa.

Bahasa juga dijelaskan secara rinci oleh Chaer (2012:33) berupa sistem, berbentuk lambang, berbentuk bunyi, bersifat arbitrer, bermakna, konfensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, manusiawi, digunakan sebagi alat interaksi sosial, dan berfungsi sebagai identitas penuturnya.

Chaer lebih menjelaskan bahasa sebagai alat komunikasi yang memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan bahasa yang dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan yang lain atau bisa dikatakan bahasa merupakan hak milik manusia sebagai insan yang mampu berkomunikasi dan karnanya manusia bisa berkembang dan bertahan hidup.

Lebih dalam lagi, tulisan juga merupakan sarana untuk mengeksplorasi imajinasi dan kreativitas anak-anak. Dalam cerita-cerita mereka, mereka dapat menciptakan dunia yang mereka inginkan, memperkuat keterampilan berpikir kritis dan imajinatif mereka, serta mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang berbagai aspek kehidupan sosial.

Permainan: Simulasi Kehidupan Sosial

Permainan adalah bentuk lain dari hasil karya anak yang memberikan wawasan tentang pikiran sosial mereka. Dalam bermain, anak-anak menciptakan peran, menyelesaikan konflik, dan bekerja sama dengan teman-teman mereka. Melalui permainan pretend play, mereka dapat mengeksplorasi peran sosial mereka dalam kehidupan sehari-hari dan memahami dinamika hubungan antarindividu.

Permainan juga merupakan tempat di mana anak-anak dapat belajar tentang kerja sama, komunikasi, dan penyelesaian masalah. Dalam bermain bersama, mereka belajar untuk mengatur aturan, menghormati pendapat orang lain, dan mengatasi konflik dengan cara yang sehat dan produktif.

Pentingnya Memahami Hasil Karya Anak

Penting untuk memahami bahwa hasil karya anak-anak bukan hanya tentang keterampilan artistik atau kecerdasan verbal. Lebih dari itu, karya-karya tersebut adalah cerminan dari pikiran sosial mereka yang terbentuk melalui interaksi dengan dunia sekitar.

Melalui pengamatan dan penghargaan terhadap karya-karya anak, kita dapat memahami lebih dalam tentang pandangan mereka terhadap masyarakat, nilai-nilai yang mereka anut, dan kebutuhan mereka dalam pengembangan sosial dan emosional.

Dengan demikian, meneropong pikiran sosial anak melalui hasil karyanya adalah sebuah proses yang memungkinkan kita untuk mendapatkan wawasan yang berharga tentang bagaimana anak-anak memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.

Dengan memperhatikan karya-karya ini, kita dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang secara sosial serta membimbing mereka dalam memahami dan menghargai nilai-nilai dalam kehidupan bersama. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry