SURABAYA I duta.co – Kaum millenial menilai Surabaya sudah baik di beberapa sektor. Namun, seharusnya sebagai Kota metropolitan bisa lebih baik lagi bahkan ‘wajib’ naik level.

Hal itu terungkap dari diskusi sejumlah pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Simokerto dengan Anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKS, Fatkur Rohman.

Untuk itu, diharapkan visi dan misi yang diusung paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman bisa mengangkat Surabaya naik ke level lebih tinggi dan memperbaiki catatan-catatan merah yang selama ini ada di Surabaya.

“Kita sebagai warga Surabaya sangat memahami dan merasakan bahwa Surabaya bisa lebih baik bahkan naik level, ” ujar Hadi, salah satu pemuda yang berdiskusi dengan Fatkur, Selasa (27/10).

Menurut Fatkur, para pemuda ini sangat tahu faktanya banyak keluhan-keluhan terhadap program pembangunan maupun pemberdayaan yang berdampak langsung pada warga-warga di kampung.

“Mereka para pemuda itu aktif dan hidup di kampung jadi sangat tahu kondisinya,” kata Fatkur.

Fatkur menyebut, para pemuda terutama yang aktif di karang taruna menyampaikan masih banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan. Contohnya, soal pengentasan kemiskinan dan pengangguran, pemerataan kualitas pendidikan, kualitas layakan publik khususnya di kelurahan yang tiap hari berinteraksi dengan warga kampung.

Hadi sendiri dalam diskusi menyampaikan pada Fatkur perlu dimulai program pembangunan berbasis tingkat kampung, RT/RW dan khususnya menyasar daerah-daerah pinggir yang selam ini tertinggal.

“Saatnya dana kelurahan itu berbasis kebutuhan RT. Karena dinamika warga Surabaya terbesar adalah di RT-RT, dan pemerintah semestinya harus hadir dengan support kepastian anggaran untuk RT, misal Rp150 juta per tahun per RT,” ujar Hadi.

Fatkur menambahkan, program berbasis kampung tentunya RT/RW akan memerlukan pendampingan agar aman secara hukum dan implementasi programnya, baik untuk sarana prasrana di RT maupun untuk pemberdayaan masyarakat. Program inilah yang dicita-citakan banyak warga Surabaya.

“Bahkan mungkin diperlukan semacam pra musrenbang, mungkin dalam bentuk workshop. Dimana ketua-ketua RT bisa diskusi perihal bagaimana seharusnya membuat rencana pembangunan tingkat RT,” ujarnya. (azi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry