SISIR BENGAWAN: Tim SAR gabungan terus menyisir Bengawan Solo. Duta/Reinno Pareno

BOJONEGORO | duta.co – Musibah ibu dan anak usia tujuh tahun yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tim SAR Bojonegoro masih menyisir dengan perahu, Jumat (13/3/2020). Korban ibu dan anak itu warga Desa Pucangarum, Kecamatan Baureno, Bojonegoro.

Kedua korban tenggelam di pinggiran desa setempat yang merupakan daerah aliran Sungai Bengawan Solo. Upaya tim SAR dalam melakukan pencarian mulai menemui titik terang, satu korban ibu bernama Suni (43) yang tenggelam ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terapung sejauh satu kilometer dari Desa Pucangarum.

Informasi yang diperoleh dari tim SAR gabungan dari BPBD, Damkar, TNI, Polri, Pemdes dan warga Pucangarum Baureno menyebutkan korban ibu telah ditemukan. Sehingga korban anak bernama Ahmad Rifai (7) belum ditemukan dan masih dalam penyisiran di Sungai Bengawan Solo. Kapolsek Baureno Aiptu Suwaji saat ditanya apakah kedua korban terpeleset ataukah bunuh diri menceburkan diri ke sungai, dia mengaku masih menyelidiki.

“Saat ini kami masih di lokasi tenggelamnya kedua korban dan sebagian personil melakukan pencarian korban anak yang belum ditemukan jasadnya,” katanya.

Terpisah Sekertaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfa mengatakan pencarian korban anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas satu masih terus dilakukan. Tim SAR yang dikerahkan untuk menyisiri Sungai Bengawan Solo. Diantaranya di lokasi tenggelamnya ibu dan anak yang terjadi pada Pukul 06:15 WIB, Rabu (11/3/2020).

“Kedua korban tenggelam dan diperkirakan hilang terbawa arus sungai yang kondisinya permukaan airnya sedang tinggi,” katanya.

Dalam pencarian jasad korban anak, sejak dinihari sudah dipadati warga untuk menyaksikan tim SAR mencari jasad korban anak yang hilang terbawa arus sungai. Sedangkan kronologi musibah ibu dan anak yang diperoleh dari BPBD menyebutkan Rabu tanggal 11 Maret 2020 Pukul 08.00 WIB, korban ibu Suni (43) keluar dari rumah menggandeng putranya bernama Ahmad Rifai (7) berjalan kaki.

Setelah itu tetangganya bertanya mau kemanan, namun tidak dijawab oleh korban ibu Suni dan korban terus berjalan kaki diketahui ke arah tambangan. Kemudian saksi Kasian mengejar korban Suni dan menyuruh untuk kembali namun korban tidak memperdulikan dan terus berjalan.

Selanjutnya Pukul 11 30 WIB saksi Sarji saat sedang menambang pasir melihat sosok mayat yang hanyut dengan ciri ciri diduga korban anak Ahmad Rifai (7). Namun karena ketakutan melihat mayat, saksi lari menjauh. Pada Pukul 19.00 WIB, Nyaemo (48) selaku suami dan ayah korban pulang ke rumah dan mengetahui istri dan anaknya belum kembali.

Setelah dihubungi kerabatnya ternyata tidak ada yang mengetahui. Lalu Nyaemo mengadukan kejadian ke perangkat fesa dan diteruskan ke Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Baureno. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry