Walikota Semarang saat memotong tumpeng seusai peresmian Masjid Bahrul Ulum (dok)

SEMARANG | duta.co – Kadang terkesan gagah-gahahan. Masyarakat sibuk membangun dan merenovasi bangunan tempat ibadah, utamanya masjid. Namun, yang kerap terjadi, tidak terawat (tidak memakmurkan masjid) setelah perbaikan.

“Warga kita ini hebat-hebat, dalam membangun tempat Ibadah luar biasa, baik itu masjid ataupun tempat ibadah lainnya,” begitu Walikota Semarang, Hendrar Prihadi.

Hendi, sapaan akrabnya mengatakan hal itu saat meresmikan Masjid Bahrul Ulum yang berada di lingkungan Menoreh Kelurahan Sampangan Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang, Rabu (09/02/2022).

Oleh karena itu, Walikota yang pernah duduk sebagai Ketua DPD KNPI Jawa Tengah ini mengajak masyarakat untuk tidak hanya membangun dan memperindah masjid. Namun lebih dari itu juga dapat memakmurkannya.

“Tapi kadang sering kosong tidak dimakmurkan, maka dengan diresmikan Masjid Bahrul Ulum ini semoga dapat dipakai untuk shalat berjama’ah 5 waktu, pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya,” sambungnya.

Menurutnya, masjid tidak hanya memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan atau pembelajaran bagi umat dan sebagai sarana dakwah.

“Atas nama pribadi dan pemerintah saya ucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya pada warga sini yg telah membantu pemerintah dalam membangun masjid untuk beribadah,” tuturnya.

“Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai pahala dari segala bentuk pengorbanan, baik berupa materi ataupun yang lainnya, karena ini merupakan apa yang diajarkan Bung Karno yaitu gotong-royong,” imbuhnya.

Sementara, Ketua Takmir Masjid Bahrul Ulum, Nur Faizin menerangkan pembangunan masjid tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah.

“Sampai saat ini pembangunan masjid sudah mencapai 95 persen, oleh karena itu saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan masjid, baik masyarakat maupun pemerintah, hanya tinggal beberapa saja yg belum selesai dikerjakan,“ ucapnya.

Faizin pun mengungkapkan biaya pembangunan masjid berasal dari kas masjid,  sumbangan atau donatur dari para dermawan.

Sebagai simbol resminya, Walikota menandatangani prasasti dengan didampingi oleh Sekda Kota Semarang, Camat Gajahmungkur, Lurah Sampangan, Ketua Ansor Kota Semarang, Ketua Fatayat NU Kota Semarang, ketua dan Rais MWCNU Gajahmungkur beserta sejumlah tokoh ulama setempat. (rif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry